Berdasarkan data terbaru yang dibagikan oleh Patrick Hansen dari Circle, sebanyak 53 institusi telah mendapatkan lisensi sesuai dengan Regulasi Pasar dalam Aset Kripto (MiCA) Uni Eropa. Dari jumlah tersebut, 14 perusahaan telah disetujui untuk menerbitkan stablecoin atau Electronic Money Tokens (EMTs), termasuk nama-nama besar seperti Circle, Robinhood, Coinbase, Kraken, dan OKX. Namun, dua pemain besar di industri kripto, Binance dan Tether, tidak tercantum dalam daftar tersebut.
Pengumuman ini menyoroti langkah Uni Eropa dalam mengatur pasar kripto secara ketat melalui MiCA, yang mulai diterapkan untuk memastikan stabilitas finansial dan perlindungan konsumen. Stablecoin, yang dianggap sebagai salah satu kasus penggunaan utama kripto, harus mematuhi persyaratan ketat, seperti cadangan likuid 1:1 untuk stablecoin yang didukung fiat dan larangan terhadap stablecoin algoritmik.
Tether & Binance Absen
Ketiadaan Binance dan Tether dari daftar ini menimbulkan spekulasi. Beberapa analis menduga bahwa Tether sengaja menghindari pendaftaran MiCA karena dianggap terlalu membatasi model operasional globalnya, sementara proses lisensi Binance mungkin tertunda akibat kompleksitas operasionalnya. Bahkan, laporan menunjukkan bahwa USDT (stablecoin Tether) telah mulai de-listing di Eropa, dan Binance berisiko kehilangan pangsa pasar seiring persaingan dari perusahaan yang sudah mematuhi MiCA seperti Circle dan Coinbase.
Pengamat pasar memperkirakan perubahan ini dapat mengalihkan likuiditas besar ke arah token yang sesuai dengan MiCA, seperti pasangan euro dan USDC, seiring berkurangnya akses dan kepercayaan terhadap Tether dan Binance di wilayah tersebut. Hal ini kemungkinan akan memicu perebutan pangsa pasar di antara pemain yang telah disetujui MiCA.