Harga emas diperkirakan akan terus menguat hingga tahun depan seiring Federal Reserve (The Fed) bersiap memangkas suku bunga secara agresif. ANZ Group Holdings Ltd. dalam riset terbarunya menaikkan proyeksi harga emas menjadi US$4.400 per ons pada akhir 2025, dengan potensi puncak di US$4.600 per ons pada Juni 2026.
Dalam catatan yang ditulis analis Soni Kumari dan Daniel Hynes, ANZ memproyeksikan The Fed akan melakukan empat kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin hingga Maret 2026. Penurunan suku bunga tersebut dinilai akan memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai di tengah pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi yang lebih rendah.
“Reli luar biasa harga emas ini masih jauh dari selesai,” tulis para analis. “Kenaikan harga didorong oleh faktor struktural yang kuat, menandakan level tinggi kemungkinan akan bertahan lama.”
Selain faktor kebijakan moneter, ANZ juga menyoroti meningkatnya kekhawatiran atas independensi The Fed, ketidakpastian politik AS, serta ketegangan geopolitik dan perdagangan global sebagai pendorong tambahan permintaan terhadap logam mulia. Defisit fiskal AS yang terus membengkak turut memperkuat narasi safe haven bagi emas.
Sementara itu, ANZ juga memperkirakan harga perak akan mengikuti tren serupa dan mencapai puncak US$57,50 per ons pada Juni 2026.
Kenaikan harga emas selama 2025 telah menjadi salah satu performa terbaik dalam sejarah modern, didorong oleh kombinasi kebijakan suku bunga longgar, tekanan inflasi jangka panjang, dan meningkatnya permintaan dari bank sentral serta investor institusional yang mencari stabilitas di tengah ketidakpastian ekonomi global.