Layanan Marshal Amerika Serikat (U.S. Marshals Service), bagian dari Departemen Kehakiman AS, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka memegang 28.988 Bitcoin (BTC) yang telah disita, dengan nilai saat ini mencapai $3,4 miliar, berdasarkan permintaan Freedom of Information Act (FOIA) dari pihak The Rage.
Bitcoin yang dimaksud merupakan aset yang disita melalui berbagai kasus kriminal, sipil, dan administratif federal, sebagaimana diuraikan dalam laporan terkait. Nilai $3,4 miliar ini mencerminkan harga pasar terkini, menyoroti peran signifikan aset kripto dalam pengelolaan properti yang disita oleh pemerintah AS.
U.S. Marshals Service bertugas mengelola aset yang disita oleh penegak hukum, termasuk properti fisik dan digital seperti Bitcoin. Namun, laporan dari CoinDesk pada Februari 2025 mengindikasikan bahwa U.S. Marshals Service menghadapi tantangan dalam melacak dan mengelola aset kripto secara akurat, termasuk aset yang dihasilkan dari "hard fork" seperti Bitcoin Cash.
Implikasi dari pengungkapan ini mencakup potensi lelang aset di masa depan, yang dapat memengaruhi harga Bitcoin di pasar. Sejarah menunjukkan bahwa pelelangan aset kripto oleh U.S. Marshals, seperti kasus Silk Road pada 2013, sering kali memicu volatilitas pasar. Para analis memperkirakan bahwa keputusan untuk menjual atau menyimpan BTC ini akan menjadi perhatian utama komunitas kripto dalam beberapa bulan ke depan.