×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT117,608.0-2012.01 ( -1.68% )
DOGEUSDT0.23655+0.0217 ( +10.1% )
ETHUSDT3,591.95+165.6 ( +4.83% )
HYPEUSDT44.42-2.14 ( -4.6% )
PENGUUSDT0.030714+0.000083 ( +0.27% )
PEPEUSDT0.00001334-0.00000001 ( -0.08% )
PUMPUSDT0.004281-0.001023 ( -19.29% )
SOLUSDT178.45+4.05 ( +2.32% )
XRPUSDT3.4625+0.1157 ( +3.46% )
Powered by
News

Bank of America Siap Luncurkan Stablecoin

July 17, 2025 | 09:48 WIB
Copiedbagikan
Bank of America Siap Luncurkan Stablecoin

Bank of America, salah satu bank terbesar di Amerika Serikat, tengah mempersiapkan peluncuran stablecoin, menurut pernyataan CEO-nya, Brian Moynihan. Moynihan menyatakan bahwa bank sedang mengevaluasi waktu yang tepat untuk meluncurkan stablecoin tersebut, kemungkinan besar melalui kemitraan dengan pihak lain. 

Stablecoin, mata uang digital yang nilai tukarnya dipatok pada aset stabil seperti dolar AS, telah menjadi sorotan di industri keuangan global. Moynihan menegaskan bahwa Bank of America sedang menjajaki kolaborasi dengan "pemain lain" untuk memastikan peluncuran yang sukses, meskipun detail kemitraan tersebut belum diungkap. Langkah ini menandai pergeseran signifikan bagi bank yang sebelumnya dikenal kurang agresif dalam mengadopsi teknologi kripto.

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan regulasi dan adopsi stablecoin di AS. Berdasarkan laporan Coindesk, Moynihan sebelumnya menyatakan bahwa bank akan meluncurkan stablecoin yang didukung dolar AS jika Kongres AS mengesahkan regulasi yang mendukungnya. Dengan "Crypto Week" di DPR AS yang berlangsung minggu ini, peluang regulasi pro-stablecoin tampaknya semakin terbuka.

Peluncuran stablecoin oleh Bank of America dapat memperkuat posisinya di pasar finansial digital, terutama dengan volume transaksi stablecoin global yang melampaui $33 triliun dalam setahun terakhir, melebihi Visa dan Mastercard, seperti dikutip dari Coindesk. Stablecoin bank ini berpotensi digunakan untuk pembayaran lintas batas, pengelolaan kas korporasi, atau bahkan sebagai alternatif digital untuk rekening bank, sebagaimana diungkapkan Moynihan dalam wawancara sebelumnya.