Putra bungsu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Barron Trump, kembali mencuri perhatian publik setelah laporan terbaru mengungkapkan bahwa ia telah mengumpulkan kekayaan lebih dari US$150 juta atau sekitar Rp2,49 triliun di usia 19 tahun. Kekayaan tersebut sebagian besar berasal dari keterlibatannya dalam proyek kripto keluarga Trump, World Liberty Financial (WLFI).
Barron disebut sebagai salah satu co-founder WLFI, proyek aset digital yang diluncurkan keluarga Trump pada akhir 2024. Berdasarkan laporan whitepaper resmi, Barron berperan aktif dalam strategi adopsi awal token serta kemitraan proyek. Ia diketahui memegang sekitar 2,3 miliar token WLFI, dengan valuasi pasar yang berpotensi mencapai US$525 juta, menjadikannya lebih kaya dari ibunya, Melania Trump.
WLFI sendiri merupakan token yang berfungsi dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi keluarga Trump, menggabungkan fungsi lending, stablecoin USD1, dan sistem governance di bawah satu platform. Menurut data dari Barron’s dan Reuters, proyek ini telah menarik perhatian global setelah Aqua 1 Foundation dari Uni Emirat Arab membeli token WLFI senilai US$100 juta, menjadikannya salah satu investor terbesar.
Meski sukses di pasar, proyek WLFI tak lepas dari kontroversi. Struktur kepemilikan token menunjukkan bahwa keluarga Trump menguasai sekitar 60% saham perusahaan induk, dengan hak atas 75% pendapatan penjualan token, memunculkan kekhawatiran terkait potensi konflik kepentingan di tengah jabatan politik Donald Trump sebagai Presiden.
Donald Trump sebelumnya mengakui bahwa Barron adalah sosok yang pertama memperkenalkan keluarga mereka pada dunia kripto. Dalam peluncuran WLFI pada September 2024, Trump bahkan sempat bergurau, “Bahkan saya tidak tahu apa itu wallet digital, tapi Barron sudah punya empat.”
Di luar proyek WLFI, Barron diketahui menghabiskan musim panasnya dengan menghadiri berbagai pertemuan bisnis dan menyiapkan perusahaan teknologi miliknya sendiri. Media Forbes dan People melaporkan bahwa Barron kini resmi masuk dalam daftar tokoh muda terkaya di Amerika, berkat kombinasi aset digital dan kepemilikan token kripto keluarga.