asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.222+0.026 ( +2.17% )
BTCUSDT109,148.0+2167.43 ( +2.03% )
ETHUSDT3,987.34+96.23 ( +2.47% )
HYPEUSDT38.11+1.95 ( +5.39% )
PENGUUSDT0.022493+0.001119 ( +5.24% )
SOLUSDT189.02+2.96 ( +1.59% )
SPONUSDT0.054013+0.007702 ( +16.63% )
XPLUSDT0.4238+0.0105 ( +2.54% )
XRPUSDT2.401+0.0321 ( +1.36% )
Powered by
News

Barry Silbert Luncurkan Yuma Asset Management, Gabungkan AI dan Kripto dalam Satu Platform Investasi

User
October 10, 2025 | 08:56 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 10, 2025 | 08:56 WIB
Barry Silbert Luncurkan Yuma Asset Management, Gabungkan AI dan Kripto dalam Satu Platform Investasi

Pendiri Digital Currency Group (DCG), Barry Silbert, kembali menjadi sorotan setelah meluncurkan Yuma Asset Management, sebuah perusahaan pengelola aset baru yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan kripto. Langkah ini menandai kembalinya Silbert ke panggung utama industri aset digital setelah masa sulit yang menimpa perusahaannya pasca-runtuhnya FTX pada 2022.

Yuma Asset Management akan menyalurkan dana ke proyek infrastruktur AI yang dikembangkan oleh tim startup kecil melalui token di jaringan Bittensor, sebuah ekosistem yang memberi imbalan kepada para pengembang menggunakan mata uang kripto, terutama token TAO. DCG mengucurkan modal awal sebesar US$10 juta untuk Yuma, dengan target menggaet lebih banyak dana dari investor institusional dan individu berisiko tinggi.

“Saya belum pernah seantusias ini sejak Bitcoin. Bittensor adalah masa depan,” ujar Silbert dalam wawancaranya dengan Bloomberg. Ia menegaskan kembali perannya sebagai CEO Yuma dan menyebut bisnis barunya ini sebagai bentuk nyata penggabungan antara AI dan kripto untuk menciptakan solusi dunia nyata.

Yuma akan mengelola dua jenis dana investasi: satu dengan konsep mirip Nasdaq, dan satu lagi seperti Dow Jones Industrial Average, namun berfokus pada proyek-proyek atau “subnet” yang ada di jaringan Bittensor. “Kami menyajikan eksposur investasi dalam format yang familiar dan mudah diakses bagi institusi,” tambah Silbert.

Silbert juga menyebut bahwa kapitalisasi pasar Bittensor saat ini mencapai sekitar US$3 miliar, dan dana yang akan dihimpun Yuma tidak akan melebihi angka tersebut. Ia menekankan struktur Yuma akan tetap seperti dana investasi tradisional, namun beroperasi di ruang inovasi kripto dan AI.

Kembalinya Silbert ke pasar aset digital terjadi di tengah meningkatnya sentimen positif terhadap industri kripto di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang dianggap lebih ramah terhadap inovasi Web3 dan blockchain. Silbert bahkan menilai kini saat yang tepat untuk membangun kembali fondasi bisnisnya di sektor kripto.

Ia juga menyoroti keberhasilan proyek BitMind, alat AI yang digunakan untuk mendeteksi “deepfake” atau manipulasi digital berbahaya, sebagai salah satu contoh nyata dari potensi teknologi Bittensor. “Ada puluhan proyek kripto di luar sana yang mengaku berbasis AI, padahal hanya ikut tren. Yuma berfokus pada proyek yang benar-benar memecahkan masalah dunia nyata,” tegas Silbert.

Peluncuran Yuma Asset Management memperkuat posisi Barry Silbert sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di persimpangan dunia kripto dan kecerdasan buatan — sebuah kombinasi yang kini menjadi pusat perhatian investor global.

Copiedbagikan