asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.13+0.031 ( +2.82% )
BRICUSDT0.007437+0.000196 ( +2.7% )
BTCUSDT96,065.0+46.09 ( +0.05% )
DASHUSDT82.68+10.0 ( +13.76% )
ETHUSDT3,213.0+19.0 ( +0.6% )
HYPEUSDT38.83+1.44 ( +3.85% )
PEPEUSDT0.00000509-0.00000004 ( -0.78% )
SOLUSDT142.49+0.34 ( +0.24% )
XRPUSDT2.2547-0.0672 ( -2.89% )
Powered by
News

Bursa Kripto Gemini Siap Dirikan Bursa Prediksi, Saingi Kalshi dan Polymarket

User
November 8, 2025 | 20:53 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
November 8, 2025 | 20:53 WIB
Bursa Kripto Gemini Siap Dirikan Bursa Prediksi, Saingi Kalshi dan Polymarket

Bursa kripto Gemini Space Station Inc., yang didirikan oleh miliarder kembar Tyler dan Cameron Winklevoss, dikabarkan tengah bersiap memasuki industri prediction market — sebuah segmen baru yang mempertemukan dunia keuangan tradisional dengan inovasi blockchain.

Menurut sumber Bloomberg, Gemini telah mengajukan izin ke regulator AS untuk mendirikan bursa derivatif miliknya sendiri atau designated contract market, yang nantinya akan digunakan untuk memperdagangkan kontrak prediksi hasil berbagai peristiwa seperti pemilu, olahraga, hingga indikator ekonomi.

Langkah ini menempatkan Gemini dalam persaingan langsung dengan pemain dominan seperti Kalshi dan Polymarket, dua platform yang saat ini memimpin volume perdagangan di sektor tersebut. Beberapa analis menilai, masuknya Gemini ke prediction market merupakan upaya strategis untuk diversifikasi bisnis di tengah tekanan pasar kripto yang masih lesu.

“Prediction market menawarkan peluang menarik bagi Gemini untuk memperluas bisnis di luar perdagangan kripto konvensional,” tulis analis dari Needham dalam riset terbarunya.

Gemini sendiri telah mengajukan izin sejak Mei lalu, namun proses persetujuan dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) bisa memakan waktu panjang, terlebih dengan adanya gangguan operasional akibat shutdown pemerintahan AS.

Sementara itu, sejumlah platform seperti Robinhood memilih bermitra dengan bursa yang sudah memiliki izin prediction market — contohnya Kalshi — untuk menyediakan kontrak event bagi pengguna mereka. Namun Gemini tampaknya ingin mengoperasikan sistemnya sendiri, memberi sinyal bahwa perusahaan berambisi menjadi pemain utama di pasar derivatif prediktif.

Langkah Gemini juga mengikuti jejak pesaing utamanya di dunia kripto, Coinbase Global Inc., yang sebelumnya mengumumkan rencana ekspansi ke produk kontrak event sebagai bagian dari visinya menjadi “Everything Exchange” untuk semua jenis instrumen keuangan.

Menjelang laporan keuangan perdananya pada 10 November mendatang, Gemini menghadapi tantangan berat. Setelah penawaran umum saham (IPO) pada September lalu, harga sahamnya turun 40% dari harga debut. Menurut prospektus IPO, perusahaan masih mencatat kerugian operasional dan hanya menguasai sebagian kecil volume perdagangan kripto di AS.

Meski begitu, langkah agresif ke sektor prediction market dinilai bisa memberi napas baru bagi Gemini di tengah kompetisi ketat dan ketidakpastian regulasi yang masih membayangi industri ini.

Copiedbagikan