asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
AIAUSDT2.56865-1.862349 ( -42.03% )
ASTERUSDT1.114-0.031 ( -2.71% )
BRICUSDT0.007383+0.00169 ( +29.68% )
BTCUSDT106,213.0+187.66 ( +0.18% )
DASHUSDT74.51-8.87 ( -10.64% )
ETHUSDT3,591.61-31.78 ( -0.88% )
SOLUSDT169.06+1.12 ( +0.67% )
TAUSDT0.04613+0.00397 ( +9.42% )
XRPUSDT2.5211+0.0632 ( +2.57% )
Powered by
News

Bursa Saham Korea Nextrade Jajaki Bikin Token K-Pop untuk Tarik Investor Muda

User
November 11, 2025 | 08:55 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
November 11, 2025 | 08:55 WIB
Bursa Saham Korea Nextrade Jajaki Bikin Token K-Pop untuk Tarik Investor Muda

Bursa alternatif Korea Selatan, Nextrade, tengah merancang langkah berani untuk menarik lebih banyak trader dengan menambahkan token sekuritas berbasis hak cipta musik K-Pop ke dalam platformnya. Strategi ini merupakan bagian dari upaya Nextrade untuk menantang dominasi Korea Exchange (KRX) yang telah berkuasa selama tujuh dekade.

CEO Nextrade, Kim Haksoo, mengatakan bahwa pihaknya berencana meluncurkan produk baru seperti exchange-traded fund (ETF) leverage dan inverse, sistem order canggih, serta non-displayed institutional orders yang terinspirasi dari konsep “dark pool.” Nextrade juga mempertimbangkan perdagangan over-the-counter (OTC) sebagai langkah diferensiasi dari bursa utama.

Untuk proyek tokenisasi hak cipta musik, Nextrade membentuk konsorsium dengan Musicow Inc., platform perdagangan royalti musik berbasis sekuritas. Kolaborasi ini akan memungkinkan investor memiliki sebagian kepemilikan atas lagu-lagu populer K-Pop melalui security tokens yang didukung oleh kekayaan intelektual terkait budaya Korea.

“Alih-alih fokus pada sekuritas berbasis properti, kami menghadirkan aset berbasis kekayaan intelektual budaya Korea. IP K-culture dapat membuka peluang besar bagi pengembangan produk baru di sektor keuangan digital,” ujar Kim dalam wawancara dengan Bloomberg News.

Sejak diluncurkan pada Maret 2025, Nextrade langsung menarik perhatian investor ritel dengan jam perdagangan lebih panjang (12 jam) dan biaya transaksi yang lebih rendah. Nilai transaksi harian Nextrade mencapai 13,3 triliun won (sekitar US$9,5 miliar) pada Oktober, melampaui volume perdagangan beberapa bursa regional seperti Singapura.

Namun, pertumbuhan pesat Nextrade kini dibatasi oleh regulasi yang membatasi total volume perdagangan sistem alternatif hingga 15% dari KRX. Untuk mematuhi aturan itu, Nextrade terpaksa membatasi likuiditas dengan menangguhkan perdagangan beberapa saham besar seperti Kakao Corp. Kim mengaku tengah melakukan lobi untuk mengubah regulasi tersebut agar bursa baru dapat tumbuh lebih kompetitif.

“Kami tidak hanya ingin bersaing dengan KRX, tapi juga menawarkan produk yang tidak mereka miliki. Sudah waktunya kompetisi yang sesungguhnya dimulai,” kata Kim.

Copiedbagikan