Harga koin XRP mengalami penurunan setelah sebuah dompet yang dikaitkan dengan Chris Larsen, co-founder Ripple, memindahkan 50 juta token XRP—senilai sekitar 175 juta dolar AS ke berbagai exchange. Pergerakan ini terjadi setelah harga XRP mencapai puncak lokal di atas 3,60 dolar AS pada Jumat lalu, sebelum turun di bawah 3,10 dolar AS.
Transaksi tersebut dilaporkan berlangsung antara 17 Juli dan 23 Juli 2025, dengan dana yang dikirim ke bursa-bursa besar, memicu spekulasi dan kritik di kalangan komunitas kripto. Banyak yang menganggap langkah ini sebagai "dumping" atau penjualan massal oleh insider, yang dapat memengaruhi sentimen pasar. Akun investigasi seperti @ZachXBT dengan nada sarkastik menyebut, "Game is game," sementara yang lain mengekspresikan frustrasi atas pola penjualan oleh insider Ripple.
Chris Larsen sendiri belum memberikan komentar publik terkait pergerakan dana tersebut hingga saat berita ini ditulis. Cointelegraph, yang juga melaporkan insiden serupa pada 24 Juli 2025, menyebutkan bahwa dompet terkait Larsen masih memegang lebih dari 2,81 miliar XRP, senilai sekitar 8,4 miliar dolar AS. Jumlah ini menunjukkan cadangan besar yang masih dimiliki oleh pendiri Ripple, yang terus menjadi sorotan di tengah volatilitas pasar.
Beberapa analis memperkirakan bahwa pergerakan ini dapat memicu aksi jual lebih lanjut jika investor ritel kehilangan kepercayaan, meskipun ada pula yang melihatnya sebagai peluang beli di harga rendah.