asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.229+0.05 ( +4.24% )
BTCUSDT110,604.0+3464.88 ( +3.23% )
ETHUSDT4,051.09+138.09 ( +3.53% )
HYPEUSDT38.07+1.32 ( +3.59% )
PENGUUSDT0.022669+0.001049 ( +4.85% )
SOLUSDT192.25+4.74 ( +2.53% )
SPONUSDT0.055603+0.006353 ( +12.9% )
XPLUSDT0.4214+0.0023 ( +0.55% )
XRPUSDT2.4448+0.0809 ( +3.42% )
Powered by
News

Crash $131 Miliar Guncang Pasar Kripto, Altcoin Rontok hingga 80%

User
October 14, 2025 | 09:02 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 14, 2025 | 09:02 WIB
Crash $131 Miliar Guncang Pasar Kripto, Altcoin Rontok hingga 80%

Pasar kripto kembali diguncang badai besar. Dalam sepekan terakhir, kapitalisasi pasar global kripto anjlok lebih dari US$380 miliar (sekitar Rp6.000 triliun), di mana US$131 miliar di antaranya berasal dari sektor altcoin — aset digital non-Bitcoin yang dikenal penuh spekulasi dan volatilitas ekstrem.

Bitcoin sempat turun 13% setelah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Namun, kerugian paling dalam dialami altcoin — dengan beberapa token ambruk hingga 80% sebelum sempat mengalami pemulihan singkat. Token seperti Trump memecoin dan World Liberty Financial (WLFI) yang terkait dengan keluarga Trump masing-masing jatuh lebih dari 35% dalam satu hari, menurut data CoinMarketCap.

Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa fenomena ini menjadi salah satu crash terbesar dalam sejarah altcoin, menandai berakhirnya masa euforia proyek-proyek kripto yang naik ribuan persen tanpa fundamental kuat. “Jika kamu seorang trader on-chain sejati, kamu baru saja menyaksikan armageddon,” tulis analis dari Arca.

Altcoin sendiri mencakup beragam aset digital selain Bitcoin dan Ether, termasuk memecoin seperti Shiba Inu, Pepe, dan bahkan Moo Deng, koin yang terinspirasi dari seekor kuda nil populer asal Thailand. Koin-koin semacam ini menjadi korban terparah dalam kejatuhan terbaru, karena karakteristik pasar mereka yang dangkal dan sangat bergantung pada segelintir pembeli besar.

Ketika tekanan jual meningkat, likuiditas yang tipis membuat harga anjlok secara drastis. Tanpa dukungan fundamental atau utilitas nyata, harga altcoin mudah terjun bebas dalam waktu singkat.

Padahal, sebelum crash ini, altcoin sempat mendominasi hampir 41,5% dari total kapitalisasi pasar kripto, membuat dominasi Bitcoin turun dari 65% pada Juli menjadi 58,5% saat ini. Namun, para analis memperingatkan bahwa tren ini mungkin akan segera berbalik, seperti yang pernah terjadi pada 2022 ketika investor kembali ke aset besar seperti Bitcoin setelah siklus spekulatif berakhir.

Morten Christensen, pendiri AirdropAlert.com, menilai risiko di altcoin sudah tidak sepadan. “Masalahnya dengan altcoin adalah, ya, mereka bisa naik tinggi, tapi bisa turun 50% sehari atau 90% seminggu. Saya tidak akan bermain game itu lagi di akhir siklus seperti ini,” ujarnya.

Analis dari Needham & Co, John Todaro, menambahkan bahwa sebagian besar altcoin justru memberikan risiko lebih besar dengan imbal hasil yang makin kecil. “Banyak aset ini terbukti underperform dibandingkan kripto besar, saham, bahkan emas,” katanya.

Sementara itu, CEO Wintermute, Evgeny Gaevoy, secara tegas menyimpulkan: “Pasar altcoin akan menyusut.” Dengan hilangnya ratusan miliar dolar hanya dalam hitungan hari, banyak pihak kini mulai bertanya — apakah “altcoin casino” akhirnya benar-benar tutup?

Copiedbagikan