Deutsche Bank, salah satu bank terbesar di Jerman, dikabarkan berencana meluncurkan layanan penyimpanan aset digital (digital asset custody) pada tahun 2026, menandai langkah signifikan dalam adopsi teknologi blockchain oleh institusi keuangan tradisional. Menurut laporan Bloomberg, bank ini telah bermitra dengan anak perusahaan teknologi dari platform perdagangan kripto Bitpanda untuk mendukung inisiatif tersebut. Selain itu, Deutsche Bank juga sedang mempelajari potensi stablecoin dan deposito yang ditokenisasi, termasuk kemungkinan menerbitkan token miliknya sendiri.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa kemitraan dengan Bitpanda Technology Solutions bertujuan untuk memanfaatkan infrastruktur teknologi canggih guna menyediakan layanan kustodi yang aman dan sesuai regulasi. Deutsche Bank juga mengeksplorasi stablecoin—aset kripto yang dipatok pada nilai mata uang fiat seperti dolar AS—serta deposito yang ditokenisasi, yang dapat merevolusi sistem pembayaran dan penyimpanan dana. Langkah ini selaras dengan upaya bank untuk beradaptasi dengan tren keuangan digital yang berkembang pesat.
Sejak 2023, Deutsche Bank telah menunjukkan minat kuat pada aset digital, termasuk melalui kolaborasi dengan Taurus untuk layanan kustodi kripto dan proyek DAMA (Digital Assets Management Access) bersama Otoritas Moneter Singapura, seperti yang tercatat di flow.db.com pada 19 Juli 2023. Langkah terbaru ini memperkuat posisinya sebagai pelopor di sektor TradFi (keuangan tradisional) dalam mengintegrasikan teknologi blockchain.