×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT117,980.0-1282.07 ( -1.08% )
DOGEUSDT0.23605+0.01809 ( +8.3% )
ETHUSDT3,549.1+70.41 ( +2.02% )
HYPEUSDT44.42-1.43 ( -3.12% )
PENGUUSDT0.032197+0.001852 ( +6.1% )
PEPEUSDT0.00001301-0.00000049 ( -3.63% )
PUMPUSDT0.004241-0.000727 ( -14.63% )
SOLUSDT177.37+1.62 ( +0.92% )
XRPUSDT3.4186-0.0763 ( -2.18% )
Powered by
News - Breaking News

Donald Trump Klaim Turunkan Biaya Lebih Banyak dari Semua Presiden AS Sebelumnya 

July 9, 2025 | 10:41 WIB
Copiedbagikan
Donald Trump Klaim Turunkan Biaya Lebih Banyak dari Semua Presiden AS Sebelumnya 

Presiden AS Donald J. Trump mengklaim telah menurunkan biaya lebih banyak dibandingkan presiden AS lainnya dalam sejarah. Trump juga menyebut Partai Demokrat, yang ia sebut "Crooked Democrats," menggunakan narasi berlawanan yang ia anggap sebagai "total lie" (kebohongan total), dan meminta publik untuk mengingat hal ini saat mendengar pernyataan atau "phony soundbites" dari mereka.

Pernyataan ini muncul di tengah debat sengit mengenai kebijakan ekonomi selama masa kepemimpinannya, dengan Trump menyoroti pencapaian ekonomi sebagai bagian dari kampanye politiknya. Namun, data historis menunjukkan bahwa utang nasional AS melonjak sebesar 39% selama masa jabatannya pertama (2017-2021), mencapai $27,75 triliun pada akhir periode tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh sumber seperti Wikipedia. Analis juga mencatat bahwa rasio utang terhadap PDB AS mencapai puncak pasca-Perang Dunia II, menimbulkan pertanyaan tentang klaim penurunan biaya yang ia sampaikan.

Data tambahan dari laporan Congressional Budget Office (CBO) menunjukkan bahwa kebijakan seperti Tax Cuts and Jobs Act (TCJA) memiliki dampak terbatas pada investasi bisnis dan ekonomi dalam dua setengah tahun pertama masa jabatannya. Sebaliknya, ekonom seperti Paul Krugman telah menyoroti penurunan produksi manufaktur dan dampak negatif dari kebijakan perdagangan Trump. 

Hingga saat ini, tidak ada tanggapan resmi dari Partai Demokrat terhadap klaim Trump. Pernyataan ini kemungkinan akan menjadi bagian dari narasi politik menjelang pemilihan atau kebijakan ekonomi di masa depan, dengan publik dan analis terus memantau perkembangan lebih lanjut.