×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT120,829.0+162.9 ( +0.14% )
ETHUSDT4,709.23+9.82 ( +0.21% )
FMCUSDT0.00016+0.0000956 ( +148.45% )
HYPEUSDT46.82+0.49 ( +1.06% )
KASUSDT0.09565-0.00402 ( -4.03% )
PENGUUSDT0.035615-0.002401 ( -6.32% )
PEPEUSDT0.00001183-0.00000055 ( -4.44% )
SOLUSDT202.46+1.15 ( +0.57% )
XRPUSDT3.2082-0.0871 ( -2.64% )
Powered by
News

Eks-CEO Binance CZ Ajukan Pembatalan Gugatan Klaim $1,76 Miliar Dari Estate FTX

August 6, 2025 | 10:37 WIB
Copiedbagikan
Eks-CEO Binance CZ Ajukan Pembatalan Gugatan Klaim $1,76 Miliar Dari Estate FTX

Mantan CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), telah mengajukan permohonan ke pengadilan kebangkrutan di Delaware, Amerika Serikat, untuk membatalkan gugatan senilai $1,76 miliar yang diajukan oleh estate FTX. Gugatan tersebut menuduh bahwa transaksi repurchase saham pada tahun 2021 antara Binance dan FTX melibatkan transfer dana yang dianggap "fraudulent" atau tidak sah. 

Menurut laporan Bloomberg, Zhao berargumen bahwa pengadilan Delaware tidak memiliki yurisdiksi atas kasus ini karena ia saat ini tinggal di Uni Emirat Arab (UAE). Ia juga menyatakan bahwa perannya dalam transaksi tersebut hanyalah sebagai "pihak lawan nominal" dan tidak memiliki keterlibatan langsung yang signifikan. Binance sendiri telah menyebut tuduhan tersebut sebagai "tidak masuk akal" dan menyatakan akan melawan gugatan tersebut dengan tegas.

Gugatan ini berawal dari estate FTX, yang sedang menjalani proses kebangkrutan setelah keruntuhan besar-besaran platform tersebut pada November 2022. FTX mengklaim bahwa transaksi repurchase saham senilai $2,1 miliar pada tahun 2021—di mana Binance membeli kembali saham FTX International (sekitar 20%) dan FTX US (18,4%)—melibatkan transfer dana yang tidak sah. Estate FTX berpendapat bahwa FTX dan perusahaan saudaranya, Alameda Research, sudah mengalami insolvensi sejak awal 2021, sehingga transaksi tersebut dapat dikategorikan sebagai "fraudulent transfer" menurut hukum kebangkrutan AS.

Sam Bankman-Fried, pendiri FTX yang saat ini menjalani hukuman penjara 25 tahun akibat kasus penipuan, diduga menjadi pihak kunci dalam negosiasi transaksi tersebut. Estate FTX berupaya memulihkan dana untuk kreditor melalui berbagai gugatan, termasuk yang menargetkan Binance dan Zhao.

Sumber berita tambahan dari Finance Magnates menyebutkan bahwa estate FTX berargumen bahwa Binance, di bawah kepemimpinan Zhao, mungkin mengetahui kondisi keuangan FTX yang rapuh pada saat transaksi terjadi. Zhao, yang memiliki 90% saham Binance dan kekayaan pribadi diperkirakan mencapai $61 miliar, tetap menjadi figur sentral dalam kasus ini.

Kasus ini menyoroti kompleksitas yurisdiksi internasional dalam industri kripto, terutama dengan keterlibatan individu seperti Zhao yang berbasis di luar AS. Jika pengadilan mendukung argumen jurisdiksi Zhao, ini bisa membuka jalan bagi pelaku industri kripto lainnya untuk menantang kewenangan pengadilan AS. Sebaliknya, jika FTX berhasil membuktikan tuduhannya, ini dapat menjadi pukulan besar bagi reputasi Binance dan memicu gelombang gugatan serupa terhadap perusahaan kripto lainnya.

Recommended for You