Komunitas WLFI telah mengusulkan rencana ambisius untuk mengalokasikan 100% biaya dari likuiditas yang dimiliki protokol (Protocol-Owned Liquidity atau POL) untuk pembelian kembali (buyback) dan pembakaran permanen token WLFI. Proposal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah token WLFI yang beredar di pasar, yang dapat meningkatkan nilai token melalui mekanisme deflasi.
Rencana tersebut hanya berlaku untuk biaya yang dihasilkan dari likuiditas yang dikendalikan langsung oleh WLFI, dan tidak mencakup kontribusi dari likuiditas yang dikelola komunitas atau pihak ketiga. Langkah ini diharapkan memperkuat kepercayaan investor dengan menunjukkan komitmen protokol untuk mengelola pasokan token secara strategis. Token WLFI menjadi tradable pada 1 September 2025, seiring dengan peluncuran perdagangan pertamanya di ekosistem Hyperliquid. Pendekatan buyback dan burn ini mirip dengan strategi yang digunakan oleh Hyperliquid, di mana 97% dari biaya perdagangan dialokasikan untuk pembelian kembali dan pembakaran token HYPE, menciptakan tekanan deflasi yang signifikan.
Dengan kapitalisasi pasar WLFI yang saat ini mencapai $5,38 miliar dan pasokan yang beredar sebesar 24,67 miliar token, proposal ini dapat memiliki dampak besar pada dinamika harga jangka panjang jika disetujui. Sumber tambahan dari iq.wiki menjelaskan bahwa model POL, yang pertama kali dipopulerkan oleh Olympus DAO, memungkinkan protokol untuk mengendalikan likuiditas secara internal, sehingga mengurangi ketergantungan pada penyedia likuiditas eksternal dan meningkatkan efisiensi biaya. Proposal ini menunjukkan kematangan WLFI dalam ruang DeFi, dengan potensi untuk menarik lebih banyak investor yang mencari aset deflasi di tengah ekosistem kripto yang kompetitif.