asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT0.708-0.016 ( -2.21% )
BTCUSDT88,786.4+681.05 ( +0.77% )
ETHUSDT3,023.71+46.86 ( +1.57% )
HYPEUSDT25.0+1.12 ( +4.69% )
JELLYJELLYUSDT0.07217-0.0055 ( -7.09% )
PURSEUSDT0.00000663+0.00000238 ( +56.0% )
SOLUSDT125.86+0.55 ( +0.44% )
TURBOSUSDT0.0002922+0.000106 ( +56.93% )
XRPUSDT1.919-0.0093 ( -0.48% )
Powered by
News

Profitabilitas Penambang Bitcoin Anjlok ke Titik Tersulit Sepanjang Sejarah

User
December 2, 2025 | 10:15 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
December 2, 2025 | 10:15 WIB
Profitabilitas Penambang Bitcoin Anjlok ke Titik Tersulit Sepanjang Sejarah

Laporan Miner Weekly mengungkap bahwa para penambang Bitcoin kini memasuki fase profitabilitas paling berat dalam sejarah industri, menyusul penurunan harga BTC yang tajam pada November. Pendapatan hashrate anjlok dari sekitar $55 per PH/s pada kuartal III menjadi hanya $35 per PH/s, berada di bawah biaya median all-in sebesar $44 per PH/s yang ditanggung sebagian besar perusahaan penambangan publik.

Tingkat kesulitan jaringan juga melonjak, dengan hashrate mendekati 1,1 ZH/s, membuat biaya per hash menjadi indikator yang lebih akurat untuk menggambarkan pendapatan riil penambang. Kondisi ini memukul keras profitabilitas bahkan bagi rig penambangan generasi terbaru yang seharusnya lebih efisien.

Dalam kondisi saat ini, masa balik modal (payback period) rig terbaru diperkirakan melampaui 1.000 hari, jauh lebih panjang dibandingkan jarak menuju halving berikutnya yang hanya sekitar 850 hari. Situasi ini menempatkan para penambang dalam dilema antara terus beroperasi dengan margin tipis atau menutup sebagian kapasitas untuk bertahan.

Tekanan ini memperkuat narasi bahwa hanya penambang dengan biaya energi murah, efisiensi tinggi, dan struktur pendanaan kuat yang mampu bertahan menjelang siklus halving berikutnya.

Copiedbagikan