

.png)
.png)

Sebuah gugatan class action di Amerika Serikat menuduh Benjamin Chow, pendiri Meteora, sebagai otak di balik skema penipuan meme coin "MELANIA" dan "LIBRA", dengan mengklaim bahwa Melania Trump dan Presiden Argentina Javier Milei hanya digunakan sebagai wajah promosi tanpa keterlibatan langsung.
Gugatan tersebut mengklaim bahwa Chow, bersama dengan Kelsier Ventures dan keluarga Davis, mengoordinasikan setidaknya 15 token "pump-and-dump", di mana harga sengaja dipompa sebelum dijual massal untuk meraup keuntungan. Pengadilan telah memutuskan untuk mencairkan aset senilai $57,6 juta dalam bentuk USDC yang dibekukan terkait kasus ini, menandakan langkah awal dalam proses hukum.
Melania Trump dan Javier Milei disebut-sebut sebagai "tampilan promosi" untuk menarik investor yang tidak curiga, meskipun tidak ada bukti mereka terlibat dalam skema tersebut. Laporan pendukung dari sumber seperti WIRED dan Decrypt menyebutkan bahwa skema ini melibatkan akuisisi rahasia hingga 95% pasokan token $M3M3 selama jendela peluncuran, diikuti oleh inflasi harga buatan sebelum penjualan besar-besaran ke publik. Pengacara dalam kasus ini, seperti yang dilaporkan oleh Hoppin Grinsell LLP dan Burwick Law, berargumen bahwa Chow bertindak sebagai "komandan" dalam operasi ini, meluncurkan, mempromosikan, dan membuang token dengan bantuan influencer berbayar.
Kasus ini, yang didaftarkan di Pengadilan Distrik Selatan New York dengan nomor kasus VOGT v. Meteora, No. 1:25-cv-03268, diperkirakan akan memengaruhi persepsi investor terhadap token meme dan memicu pengawasan lebih ketat dari regulator. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Chow, Meteora, atau pihak yang disebutkan dalam gugatan.