Bill Pulte, Direktur Federal Housing Finance Agency (FHFA) Amerika Serikat, telah meminta Kongres untuk menyelidiki Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, dengan tuduhan bahwa kesaksian Powell di depan Senat terkait renovasi markas besar Fed bernilai 2,5 miliar dolar AS bersifat "menipu."
Pulte, yang juga dikenal sebagai tokoh pendukung kebijakan Presiden Donald Trump, mengklaim bahwa Powell memberikan pernyataan yang tidak akurat mengenai proyek renovasi gedung Fed di Washington, D.C. Tuduhan ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara administrasi Trump dan Powell, terutama terkait kebijakan suku bunga dan dampak tarif perdagangan yang diberlakukan pemerintah.
Menurut laporan terkait dari situs Inman, Pulte menyebut skandal renovasi sebesar 2,5 miliar dolar AS sebagai "maladministrasi" dan menyarankan bahwa Powell dapat diberhentikan dengan alasan yang sah ("for cause") jika tuduhannya terbukti. Pernyataan ini sejalan dengan kritik sebelumnya dari Senator Cynthia Lummis, yang menyebut Powell membuat pernyataan tidak factual tentang fasilitas mewah seperti ruang makan pribadi dan teras atap di gedung tersebut.
Powell, yang ditunjuk oleh Trump pada 2017 untuk memimpin Fed, telah membantah laporan media tentang renovasi yang dianggap berlebihan. Dalam kesaksiannya di Komite Perbankan Senat pada 25 Juni 2025, ia menyatakan bahwa gedung berusia hampir 90 tahun itu "tidak lagi aman" dan renovasi diperlukan untuk konsolidasi staf serta efisiensi kerja. Namun, ia mengakui adanya kenaikan biaya yang signifikan, dari 1,9 miliar dolar AS menjadi 2,4 miliar dolar AS, seperti yang dilaporkan oleh Inspektur Jenderal Fed.
Tuduhan Pulte juga mencakup dugaan bias politik dalam kebijakan moneter Fed, terutama terkait penolakan Powell untuk menurunkan suku bunga meskipun inflasi rendah. Powell sebelumnya menyatakan bahwa tarif perdagangan Trump telah menyebabkan kenaikan perkiraan inflasi, sehingga Fed menunda pemotongan suku bunga. Pernyataan ini memicu kritik tajam dari Trump, yang kini secara terbuka meminta Powell untuk segera mundur.
Presiden Trump sendiri dalam postingan di akun X nya meminta Powell untuk mengundurkan diri secepatnya, sekaligus memanggil Powell dengan julukan "Too Late" (Terlambat).
Meski demikian, hukum AS melindungi independensi Fed, dan Trump tidak memiliki wewenang untuk memecat Powell sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2026, kecuali terbukti ada malfeasance atau misconduct.
Hingga saat ini, Dewan Gubernur Fed belum memberikan komentar resmi terhadap tuduhan Pulte. Sementara itu, isu ini terus memicu perdebatan tentang independensi Fed dan hubungannya dengan kebijakan pemerintah, dengan beberapa pihak berspekulasi bahwa Trump mungkin mencari pengganti Powell sebelum masa jabatannya berakhir.