

.png)
.png)

Google LLC mengumumkan bahwa fitur terbaru dalam Google Finance akan mengintegrasikan data pasar prediksi dari platform Polymarket dan Kalshi, yang memungkinkan pengguna melihat probabilitas pasar secara langsung untuk berbagai peristiwa masa depan. (Bloomberg)
Menurut laporan, integrasi ini akan mulai tersedia pekan depan bagi pengguna yang tergabung dalam program Google Labs di Amerika Serikat.
Polymarket, platform berbasis blockchain, akan menyediakan data probabilitas global, sementara Kalshi — yang diatur oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC) di AS — akan memasok tren berupa kontrak pasar secara tradisional terkait kebijakan, ekonomi, dan peristiwa makro.
Dalam praktiknya, pengguna bisa mengetik kueri seperti “apa probabilitas GDP AS tumbuh 2 % tahun depan?” dan Google Finance akan memunculkan grafik perubahan probabilitas dan data real-time dari pasar prediksi.
Langkah ini menandakan bahwa Google berusaha menjadikan Google Finance lebih dari sekadar platform data saham — kini menjadi alat analisis yang menggabungkan “wisdom of the crowd” melalui data yang digenerasikan pasar prediksi. Pengamat menyebut bahwa fitur ini bisa mempercepat adopsi teknologi blockchain dan pasar prediksi dalam analisis keuangan ritel maupun institusional.
Meski demikian, Google mencatat bahwa fitur ini masih dalam tahap roll-out terbatas, dengan cakupan awal hanya AS melalui Labs, dan belum ada kepastian kapan fitur ini akan tersedia secara global.
Bagi pengguna dan investor di Indonesia, integrasi tersebut menunjukkan bahwa pasar prediksi bukan sekadar niche crypto, tetapi mulai menjadi bagian dari ekosistem data finansial utama — yang berarti institusi dan komunitas kripto di Tanah Air perlu menyiapkan diri terhadap perubahan cara analisis yang bersifat lebih data-driven dan terhubung ke tren global.