asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.065+0.002 ( +0.19% )
BTCUSDT113,293.0-977.01 ( -0.86% )
ETHUSDT4,014.58-108.31 ( -2.63% )
FFUSDT0.13985-0.01275 ( -8.36% )
HYPEUSDT47.57-0.13 ( -0.27% )
PENGUUSDT0.020785-0.000512 ( -2.4% )
SOLUSDT195.23-7.42 ( -3.66% )
TAOUSDT427.8+4.8 ( +1.14% )
XRPUSDT2.6242-0.0251 ( -0.95% )
Powered by
News

Google Siap Operasikan Lagi Pembangkit Listrik Nuklir di Iowa demi Pasokan Data Center

User
October 28, 2025 | 15:49 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 28, 2025 | 15:49 WIB
Google Siap Operasikan Lagi Pembangkit Listrik Nuklir di Iowa demi Pasokan Data Center

Google telah mencapai kesepakatan dengan NextEra Energy untuk mengaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir Duane Arnold di Iowa, yang telah ditutup sejak 2020 akibat kerusakan akibat badai. Hal ini dilakukan perusahaan teknologi tersebut untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat bagi pusat data yang mendukung operasi AI-nya.

Pembangkit listrik bertenaga 615 megawatt yang terletak di dekat Cedar Rapids ini akan mulai beroperasi kembali pada awal 2029, didukung oleh perjanjian pembelian daya jangka panjang 25 tahun dengan Google. NextEra Energy, yang mengakuisisi fasilitas ini seharga $1,7 miliar dengan total biaya restart mencapai $9 miliar, bertujuan menyediakan energi bebas karbon untuk mendukung ekspansi pusat data Google di tengah lonjakan permintaan listrik yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan. Proyek ini diharapkan menciptakan hingga 1.600 pekerjaan selama masa konstruksi dan 400 pekerjaan permanen setelah operasional, memberikan dorongan ekonomi signifikan bagi wilayah Iowa.

Ruth Porat, Presiden dan Chief Investment Officer Alphabet serta Google, menyambut baik kemitraan ini sebagai model investasi yang diperlukan untuk membangun kapasitas energi bersih, mendukung ekonomi berbasis AI, dan menjaga keterjangkauan listrik. Langkah ini sejalan dengan tren global di mana perusahaan teknologi besar beralih ke sumber energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan daya yang masif.

Copiedbagikan