×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT116,914.0-1521.9 ( -1.29% )
DOGEUSDT0.26937-0.00302 ( -1.11% )
ETHUSDT3,731.98-35.76 ( -0.95% )
HYPEUSDT44.69-2.25 ( -4.79% )
PENGUUSDT0.036004+0.004156 ( +13.05% )
PEPEUSDT0.00001377-0.00000062 ( -4.31% )
SOLUSDT194.58+12.39 ( +6.8% )
T2T2USDT0.0000084-0.0 ( -1.18% )
XRPUSDT3.5469-0.0044 ( -0.12% )
Powered by
News

Institusi Keuangan Dominasi Reli Crypto $4 Triliun, Ritel Mulai Kembali Tapi Bukan Pemain Utama

July 21, 2025 | 21:17 WIB
Copiedbagikan
Institusi Keuangan Dominasi Reli Crypto $4 Triliun, Ritel Mulai Kembali Tapi Bukan Pemain Utama

Optimisme terus mengalir di pasar kripto global yang hampir menyentuh kapitalisasi $4 triliun, dipicu oleh terobosan regulasi dari Washington dan pengesahan undang-undang stablecoin pertama di Amerika Serikat.

Kembalinya minat investor ritel mulai terlihat. Aplikasi Coinbase melonjak ke peringkat lima kategori Keuangan di App Store, naik dari posisi ke-25 bulan sebelumnya. Penelusuran Google untuk kata "Bitcoin" juga meningkat, mencerminkan lonjakan atensi setelah Presiden Donald Trump secara resmi menandatangani kerangka hukum stablecoin pertama di AS.

Namun, siapa yang sebenarnya mendorong reli ini?

Menurut data 10x Research, investor besar dengan kepemilikan lebih dari 10.000 Bitcoin mengakumulasi sekitar 47.000 BTC menjelang rekor harga di $123.000 pada 14 Juli lalu, sebelum mulai merealisasikan keuntungan. Sejak saat itu, harga Bitcoin terkoreksi ke sekitar $118.600.

Chris Rhine dari Galaxy Digital menyebut, “Institusi sekarang yang menelepon kami, bertanya bagaimana mereka bisa memposisikan portofolionya terhadap stablecoin. Sense of urgencynya nyata.”

Meskipun minat institusi meningkat tajam, dampaknya terhadap metrik ritel masih terbatas. Coinbase diperkirakan akan melaporkan penurunan volume perdagangan kuartal kedua sebesar 44% dibanding kuartal sebelumnya. Unduhan aplikasi Coinbase Wallet bahkan turun 51% secara kuartalan, menurut Sensor Tower.

Alih-alih token spekulatif, banyak investor ritel kini beralih ke saham-saham terkait AI dan emiten yang punya eksposur besar terhadap crypto, seperti Strategy. Sementara itu, investor kecil lainnya keluar dari pasar karena alasan ekonomi makro dan kebijakan tarif baru AS.

Struktur pasar pun mulai berubah. Kini, arus dana lebih banyak mengalir ke perusahaan treasury Bitcoin dan produk terstruktur seperti ETF, bukan lagi dompet pribadi pengguna.

Meski ETF Bitcoin spot menarik minat baik dari institusi maupun investor ritel, dominasi aktor besar menimbulkan kekhawatiran: apakah ini akan melemahkan semangat desentralisasi dan partisipasi terbuka yang dulu menjadi nilai utama dunia crypto?

Para pendukung institusionalisasi menyebut ini sebagai bentuk profesionalisasi yang diperlukan untuk menjadikan crypto bagian dari sistem keuangan global. Namun para skeptis khawatir, regulasi ketat dan dominasi institusi justru bisa menghambat inovasi.

Untuk saat ini, kendali pasar tampaknya ada di meja institusi keuangan, bukan lagi di forum Telegram atau Discord. Tapi seperti yang dikatakan Rhine, “Rasa urgensi itu ada, di semua kelas investor.”