News
Iran Ancam Serang Pangkalan AS di Timur Tengah Jika AS Dukung Israel
June 18, 2025 | 11:17 WIB
Copied
ByBenny Hawe
Iran Ancam Serang Pangkalan AS di Timur Tengah Jika AS Dukung Israel
 
Iran telah mempersiapkan rudal dan peralatan militer lainnya untuk melancarkan serangan terhadap pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah sebagai respons jika AS memutuskan untuk bergabung dalam konflik Israel melawan Iran, menurut laporan intelijen yang ditinjau oleh pejabat AS. Ancaman ini meningkatkan ketegangan di kawasan yang sudah memanas, mendorong AS untuk menempatkan pasukannya dalam status siaga tinggi di berbagai negara, termasuk Uni Emirat Arab, Yordania, dan Arab Saudi.
 
Dengan lebih dari 40.000 personel militer AS yang dikerahkan di Timur Tengah, komandan militer AS telah memperketat keamanan di pangkalan-pangkalan strategis, mengantisipasi kemungkinan eskalasi menjadi perang yang lebih luas. Untuk mendukung operasi militer potensial, AS telah mengerahkan sekitar tiga lusin pesawat pengisi bahan bakar ke Eropa. Pesawat-pesawat ini dapat digunakan untuk memperpanjang jangkauan jet tempur atau pembom yang mungkin terlibat dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, seperti kompleks pengayaan uranium di Fordow, yang menjadi salah satu target utama dalam diskusi strategis.
 
Pejabat AS juga menyuarakan kekhawatiran bahwa keterlibatan AS dalam kampanye militer Israel, terutama jika menargetkan Fordow, dapat memicu serangan balasan dari kelompok-kelompok pro-Iran di kawasan. Milisi Houthi di Yaman, yang didukung oleh Iran, diperkirakan akan kembali menyerang kapal-kapal di Laut Merah, mengganggu jalur pelayaran penting. Selain itu, milisi pro-Iran di Irak dan Suriah kemungkinan besar akan melancarkan serangan terhadap pangkalan-pangkalan AS di wilayah tersebut, meningkatkan risiko konfrontasi langsung.
 
Pejabat Iran secara terbuka menyatakan bahwa mereka akan menargetkan pangkalan-pangkalan AS, dimulai dari Irak, jika AS memilih untuk bergabung dalam perang bersama Israel. Iran juga mengancam akan menyerang pangkalan AS di negara-negara Arab yang berpartisipasi dalam serangan terhadap Iran, menambah kompleksitas situasi geopolitik. Selain itu, beberapa pejabat intelijen memperingatkan bahwa Iran mungkin akan menggunakan taktik penambangan di Selat Hormuz, sebuah jalur pelayaran kritis untuk minyak dan kapal perang AS di Teluk Persia.
 
Langkah ini dapat secara signifikan mengganggu operasi militer AS dan memengaruhi ekonomi global akibat gangguan pasokan minyak.
Ketegangan ini menempatkan AS pada posisi sulit, dengan potensi konsekuensi besar baik di kawasan maupun secara global. Sementara AS terus memantau situasi melalui intelijen dan memperkuat postur militernya, dunia internasional menanti langkah selanjutnya dalam konflik yang berpotensi mengubah dinamika keamanan Timur Tengah. Keputusan AS untuk terlibat atau tidak dalam konflik ini akan memiliki dampak jangka panjang, tidak hanya bagi hubungan dengan Iran, tetapi juga bagi stabilitas kawasan yang sudah rapuh.
Recommended for You