asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.467-0.0074 ( -0.5% )
BNBUSDT1,290.83-6.4 ( -0.49% )
BTCUSDT115,802.0+79.85 ( +0.07% )
ETHUSDT4,263.01+114.18 ( +2.75% )
HYPEUSDT43.15+3.1 ( +7.74% )
PENGUUSDT0.026513+0.000417 ( +1.6% )
SOLUSDT209.01+11.95 ( +6.06% )
XPLUSDT0.4539-0.0026 ( -0.57% )
XRPUSDT2.6182+0.0613 ( +2.4% )
Powered by
News

Jelang Shutdown Pemerintah AS, S&P 500 dan Pasar Kripto Siap Melonjak

User
October 1, 2025 | 10:36 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 1, 2025 | 10:36 WIB
Jelang Shutdown Pemerintah AS, S&P 500 dan Pasar Kripto Siap Melonjak

Amerika Serikat bersiap menghadapi shutdown pemerintah pertama sejak 2018, dengan tenggat waktu yang akan tercapai pada tengah malam waktu timur AS pada 30 September 2025. Shutdown pemerintah terjadi ketika Kongres gagal menyetujui resolusi pendanaan sementara atau anggaran tahunan, menyebabkan penghentian sebagian operasi pemerintah federal karena kurangnya dana. 

Hal ini mengakibatkan penangguhan layanan non-esensial seperti pengolahan klaim Jaminan Sosial, bantuan WIC, dan respons FEMA terhadap bencana alam, sementara sekitar 750.000 pekerja federal dirumahkan atau bekerja tanpa bayaran hingga penyelesaian sengketa anggaran. 

Shutdown pemerintah terakhir pada Desember 2018 terjadi saat S&P 500 berada pada level sekitar 3.600 poin. Sejak shutdown tersebut, indeks S&P 500 telah melonjak signifikan hingga mencapai 6.653,56 poin pada periode terbaru, menyoroti perbedaan kinerja pasar yang mencolok setelah kejadian tersebut. Hal ini juga menjadi sinyal bahwa meskipun shutdown pemerintah sering kali memicu ketidakpastian, data historis menunjukkan bahwa dampaknya terhadap pasar saham cenderung terbatas dalam jangka panjang. 

Shutdown terakhir yang berlangsung 35 hari tidak menghentikan pertumbuhan S&P 500, yang pada akhirnya naik lebih dari 3.000 poin dalam beberapa tahun berikutnya. Analisis ini disertai dengan peringatan bahwa 750.000 pekerja federal akan dirumahkan per hari, menyebabkan kerugian kompensasi harian sekitar $400 juta, namun investor tampaknya masih memantau potensi volatilitas jangka pendek sambil tetap optimis terhadap pemulihan ekonomi. 

Dampak shutdown ini juga diperkirakan memengaruhi pasar kripto, yang telah menunjukkan sensitivitas terhadap ketidakpastian ekonomi dan regulasi. Ketika pemerintah AS menghadapi shutdown, investor cenderung beralih ke aset safe haven seperti Bitcoin dan emas, didorong oleh kekhawatiran terhadap stabilitas dolar AS dan kebijakan moneter yang tidak pasti. 

Data historis menunjukkan bahwa selama shutdown 2018-2019, harga Bitcoin mengalami volatilitas dengan kenaikan sementara sebesar 20% dalam beberapa minggu, meskipun diikuti oleh koreksi. Pasar kripto saat ini, dengan lonjakan emas yang mencapai kenaikan 45% tahun ini dan prediksi inflasi yang meningkat akibat pelemahan dolar, dapat melihat aktivitas perdagangan yang lebih tinggi, terutama jika shutdown berlangsung lama, karena investor mencari lindung nilai terhadap ketidakpastian fiskal yang berkepanjangan.

Copiedbagikan