Sebuah pesawat penumpang Air India mengalami kecelakaan tragis di dekat Bandara Internasional Indira Gandhi, Delhi, India, pada pagi hari ini, mengakibatkan 242 penumpang dan awak kabin tewas. Insiden ini, yang tertangkap dalam video yang beredar luas di media sosial, menunjukkan pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air India gagal mendarat dan akhirnya meledak setelah menyentuh tanah. Kecelakaan ini terjadi di tengah cuaca buruk, dengan laporan awal menyebutkan adanya masalah teknis yang mungkin menjadi penyebab utama.
Video yang diunggah oleh WatcherGuru di platform X menunjukkan pesawat tersebut mendekati landasan pacu dengan ketinggian rendah sebelum tiba-tiba meledak dalam bola api besar. Sumber dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional India (NTSB India) mengkonfirmasi bahwa tidak ada survivors dari insiden ini, dan investigasi sedang berlangsung untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan tersebut. Menurut laporan awal, pesawat tersebut beroperasi dengan rute internasional dan tengah dalam proses pendaratan saat insiden terjadi.
Saham Boeing, produsen pesawat yang terlibat, mengalami penurunan tajam sebesar 7,7% di sesi pra-pasar hari ini, mencerminkan dampak langsung dari kecelakaan ini terhadap kepercayaan investor. Penurunan ini menambah tekanan pada Boeing, yang telah menghadapi serangkaian masalah keselamatan dan regulasi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk grounding global Boeing 737 MAX pada 2019 dan tuduhan fraud yang mengakibatkan denda $2,5 miliar pada 2021.
Air India, yang saat ini sedang dalam proses akuisisi oleh Tata Group, menyatakan duka cita mendalam atas kejadian ini dan berjanji untuk bekerja sama penuh dengan otoritas investigasi. "Kami sangat berduka atas kehilangan nyawa yang tragis ini dan akan melakukan segala upaya untuk mendukung keluarga korban," kata pernyataan resmi maskapai tersebut.
Insiden ini juga menarik perhatian internasional, dengan Badan Penerbangan Sipil India (DGCA) dan Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan ikut serta dalam investigasi. FAA, yang bertanggung jawab atas sertifikasi keselamatan pesawat Boeing, menyatakan bahwa mereka akan meninjau kembali data penerbangan dan laporan teknis untuk memastikan tidak ada kekurangan desain atau manufaktur yang berkontribusi pada kecelakaan ini.