asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT1.061-0.037 ( -3.37% )
BNBUSDT1,116.08+18.25 ( +1.66% )
BTCUSDT111,282.0-1372.13 ( -1.22% )
ETHUSDT3,937.98-32.28 ( -0.81% )
HYPEUSDT48.72+1.64 ( +3.48% )
PENGUUSDT0.021785+0.001246 ( +6.07% )
SOLUSDT195.46+2.23 ( +1.15% )
SUIUSDT2.575+0.0745 ( +2.98% )
XPLUSDT0.3508-0.0128 ( -3.52% )
Powered by
News

Mesin Politik Kripto Himpun Dana $263 Juta Jelang Pemilu Paruh Waktu AS 2026

User
October 29, 2025 | 13:39 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
October 29, 2025 | 13:39 WIB
Mesin Politik Kripto Himpun Dana $263 Juta Jelang Pemilu Paruh Waktu AS 2026

Industri kripto Amerika Serikat tengah memperluas pengaruh politiknya dengan membangun dana kampanye jumbo senilai $263 juta (sekitar Rp4,2 triliun) untuk menghadapi pemilu paruh waktu 2026. Jumlah ini menempatkan lobi kripto sejajar — bahkan sedikit di atas — pengeluaran industri minyak dan gas pada siklus pemilu sebelumnya, menurut data OpenSecrets.

Lonjakan kekuatan politik ini muncul setelah kemenangan besar pada pemilu 2024, ketika kelompok lobi pro-kripto berhasil membantu mengesahkan Undang-Undang GENIUS yang mengatur stablecoin, serta memastikan mayoritas Partai Republik di Kongres. Dukungan dari pemerintahan Donald Trump, termasuk pemberian grasi kepada pendiri Binance Changpeng Zhao, semakin mempertegas hubungan erat antara politik dan aset digital.

Super Political Action Committees (super-PACs) seperti Fairshake, Digital Freedom Fund, First Principles Digital, dan Fellowship PAC kini menjadi tulang punggung strategi politik industri ini.

Fairshake, yang didukung oleh Coinbase, Ripple, dan firma ventura Andreessen Horowitz, menjadi pemain terbesar dengan US$141 juta kas kampanye per Juni 2025. Tahun lalu, kelompok ini menghabiskan lebih dari US$133 juta untuk mendukung kandidat pro-kripto, termasuk US$40 juta untuk menggulingkan mantan ketua Komite Perbankan Senat, Sherrod Brown.

Meski awalnya bersikap bipartisan, banyak super-PAC baru kini lebih terbuka mendukung Partai Republik, seiring dengan langkah Trump memperkuat agenda pro-kripto di Gedung Putih.

Salah satunya adalah Digital Freedom Fund, yang didirikan oleh kembar miliarder Tyler dan Cameron Winklevoss dari bursa Gemini. Mereka mendonasikan US$21 juta dalam bentuk Bitcoin untuk mendukung kandidat yang “sejalan dengan agenda kripto Presiden Trump.”

Sementara itu, First Principles Digital PAC, yang dipimpin oleh strategi Partai Republik Jason Thielman, menegaskan misi utamanya: “memilih pemimpin pro-kripto dari kubu GOP.” PAC ini sudah mendukung Mike Rogers, kandidat Senat Michigan untuk 2026.

PAC lain, Fellowship, diluncurkan pada September dengan komitmen awal US$100 juta dan diyakini mendapat dukungan dari Tether, perusahaan stablecoin asal El Salvador yang kini membuka entitas di AS. CEO Paolo Ardoino mengonfirmasi bahwa Tether sedang berdiskusi dengan beberapa PAC untuk kemungkinan donasi, langkah yang dimungkinkan oleh kehadiran perusahaan di AS.

Di sisi lain, sejumlah politisi Demokrat mulai waspada terhadap meningkatnya kekuatan politik kripto. Erik Balsbaugh, mantan penasihat kampanye Elizabeth Warren dan Hillary Clinton, mendirikan kelompok tandingan bernama Open Frontier untuk memperkuat “suara progresif pro-kripto” di kubu Demokrat.

Industri kripto kini juga memusatkan perhatian pada RUU struktur pasar kripto, yang akan memperluas kewenangan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) — lembaga yang dinilai lebih ramah terhadap aset digital dibanding SEC. Sejumlah eksekutif kripto besar, termasuk dari Chainlink Labs, Coinbase, dan Ripple, dilaporkan telah bertemu langsung dengan senator dari kedua partai pekan lalu untuk melobi dukungan terhadap regulasi tersebut.

“Keberhasilan tahun 2024 menciptakan peta jalan baru. Industri ini kini punya suara dan pengaruh politik nyata,” kata Cody Carbone, CEO The Digital Chamber.

Dengan miliaran dolar dana dan pengaruh lintas partai, politik dan kripto di AS kini semakin sulit dipisahkan. Dari kampanye senat hingga pembangunan ballroom Gedung Putih, industri ini tampaknya siap mengukir peran permanen di panggung kekuasaan Washington.

Copiedbagikan