asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT0.928-0.034 ( -3.53% )
BTCUSDT89,835.0-1668.1 ( -1.82% )
ETHUSDT3,099.03-27.64 ( -0.88% )
FHEUSDT0.04903+0.01556 ( +46.49% )
HYPEUSDT27.5-2.88 ( -9.48% )
PENGUUSDT0.011274-0.000101 ( -0.89% )
PEPEUSDT0.00000456-0.00000006 ( -1.3% )
SOLUSDT132.18-2.93 ( -2.17% )
XRPUSDT2.0451-0.0335 ( -1.61% )
Powered by
News

Western Union Masuk Market Stablecoin, Targetkan Negara dengan Inflasi Tinggi

User
December 8, 2025 | 09:08 WIB
User
UpdatedDwi Cahyo
December 8, 2025 | 19:41 WIB
Western Union Masuk Market Stablecoin, Targetkan Negara dengan Inflasi Tinggi

​Raksasa layanan pengiriman uang, Western Union, siap meramaikan pasar aset digital dengan target spesifik: negara-negara yang ekonominya dihantam inflasi tinggi. Perusahaan remitansi legendaris ini berencana meluncurkan kartu stablecoin yang dirancang khusus untuk melindungi nilai uang kiriman nasabah agar tidak tergerus inflasi ekstrem, seperti kasus di Argentina di mana nilai uang bisa menyusut drastis dalam sebulan.

Matthew Cagwin, Chief Financial Officer Western Union, menjelaskan bahwa kartu ini hanyalah langkah awal. Perusahaan juga berniat menerbitkan koin digital mereka sendiri, memanfaatkan jaringan distribusi raksasa mereka yang mencakup 200 negara. Dengan strategi ini, Western Union ingin memegang kendali penuh atas ekonomi, kepatuhan regulasi, dan distribusi aset, alih-alih hanya bergantung pada token pihak ketiga yang sudah ada di pasaran.

Untuk menopang ambisi besar ini, Western Union memilih blockchain Solana sebagai infrastruktur utama sistem settlement mereka, berkat keunggulan kecepatan dan biaya transaksinya yang rendah. Sistem ini, yang terintegrasi dalam ekosistem Digital Asset Network (DAN), dijadwalkan meluncur penuh pada paruh pertama tahun 2026, menandai evolusi Western Union dari pemain konvensional menuju era keuangan on-chain yang modern.

 

Copiedbagikan