×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT116,234.0-2126.95 ( -1.8% )
ETHUSDT3,715.2+86.05 ( +2.37% )
HYPEUSDT42.92+0.28 ( +0.66% )
PENGUUSDT0.037253-0.001595 ( -4.11% )
PEPEUSDT0.00001228-0.00000023 ( -1.84% )
PUMPUSDT0.002627-0.000425 ( -13.93% )
SOLUSDT180.76-4.4 ( -2.38% )
T2T2USDT0.0000016-0.0 ( -65.96% )
XRPUSDT3.1122-0.0261 ( -0.83% )
Powered by
Breaking News

Ketua The Fed Jerome Powell Diisukan Akan Segera Mundur

July 12, 2025 | 10:19 WIB
Copiedbagikan
Ketua The Fed Jerome Powell Diisukan Akan Segera Mundur

William J. Pulte, Ketua Dewan Fannie Mae dan Freddie Mac, sekaligus tokoh kunci di U.S. Federal Housing Finance Agency (FHFA), secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap laporan yang menyebutkan bahwa Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, sedang mempertimbangkan pengunduran diri. Pernyataan ini dirilis sebagai bagian dari siaran pers resmi FHFA dan menandai momen penting dalam ketegangan berkelanjutan antara administrasi Trump dan Federal Reserve.

Dalam pernyataannya, Pulte mengatakan, "Saya terdorong oleh laporan bahwa Jerome Powell sedang mempertimbangkan pengunduran diri. Saya pikir ini akan menjadi arah yang tepat untuk Amerika, dan ekonomi akan berkembang pesat." Komentar ini mencerminkan tekanan politik yang semakin meningkat terhadap Powell, yang telah mendapat kritik dari Presiden Donald Trump dan tokoh lainnya terkait penanganan suku bunga dan kebijakan ekonomi.

FHFA, yang mengawasi perusahaan bersponsor pemerintah seperti Fannie Mae dan Freddie Mac, memainkan peran penting dalam mengatur pasar hipotek AS dan institusi keuangan. Pernyataan Pulte muncul di tengah perdebatan ekonomi, termasuk seruan terbaru Trump untuk pemotongan suku bunga sebesar 300+ basis poin secara historis untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mengurangi beban bunga pemerintah AS, yang telah melonjak menjadi $1,2 triliun per tahun.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Powell atau Federal Reserve mengenai potensi pengunduran dirinya. Analis menyarankan bahwa jika Powell mundur, hal ini dapat memiliki implikasi mendalam terhadap kebijakan moneter, terutama mengingat pertumbuhan ekonomi saat ini yang kuat sebesar +3,8% year-over-year dan potensi inflasi yang melebihi 5% dengan pemotongan suku bunga agresif.

Recommended for You