

.png)
.png)

Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent menyatakan bahwa keseluruhan ekonomi AS tidak berada dalam risiko resesi, meskipun sejumlah sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perumahan memang mengalami kontraksi.
Bessent menyebut bahwa penutupan pemerintah selama 43 hari telah menyebabkan kerugian permanen sekitar USD 11 miliar untuk ekonomi AS, tetapi ia tetap optimistis terhadap pertumbuhan tahun depan yang didukung oleh penurunan suku bunga dan rencana pemotongan pajak. Ia menjelaskan bahwa inflasi terutama didorong oleh sektor jasa, bukan dari tarif perdagangan Presiden Donald Trump, dan mencatat bahwa harga energi yang lebih rendah serta pembukaan kembali pasar perumahan adalah tanda positif.
Dalam wawancaranya sebelumnya, Bessent telah mengakui bahwa sebagian ekonomi, khususnya sektor perumahan bisa saja masuk dalam kondisi resesi atau mengalami tekanan ‘mini-recession’ akibat suku bunga tinggi. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu tidak berarti seluruh perekonomian berada dalam keadaan resesi.
Pernyataan Bessent berdampak langsung pada persepsi investor bahwa meskipun risiko pasar dan suku bunga masih menciptakan tekanan, pondasi ekonomi secara makro tetap stabil. Bagi pelaku pasar kripto, pengakuan bahwa “ekonomi secara keseluruhan tidak dalam risiko resesi” bisa menjadi sinyal positif yang mendorong optimisme alokasi ke aset risiko seperti Bitcoin, terutama bila dikombinasikan dengan pandangan bahwa kebijakan moneter mungkin lebih fleksibel.