Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, menyatakan bahwa Presiden Donald Trump mungkin akan mendeklarasikan darurat nasional terkait krisis perumahan dalam beberapa bulan ke depan. Pernyataan ini diumumkan menyoroti langkah potensial pemerintah AS untuk mengatasi masalah yang semakin mendesak di sektor perumahan.
Krisis perumahan di AS telah menjadi perhatian utama, dengan harga rumah yang melonjak dan keterjangkauan yang menurun, terutama akibat tingkat suku bunga hipotek yang tinggi. Menurut data dari National Association of Home Builders (NAHB), pada awal 2025, hanya sekitar 31,5 juta rumah tangga yang mampu membeli rumah dengan harga median $459.826 pada suku bunga hipotek tetap 30 tahun sebesar 7%.
Deklarasi darurat ini dapat memungkinkan pemerintah untuk mempercepat proses perizinan, mengurangi birokrasi pembangunan, dan mengalihkan anggaran Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan (HUD) sebesar $73 miliar untuk solusi langsung, seperti pembangunan unit perumahan terjangkau.
Bessent, dalam wawancara dengan Washington Examiner, menambahkan bahwa administrasi sedang mempertimbangkan standarisasi kode bangunan lokal dan pengurangan biaya penutupan untuk meningkatkan pasokan rumah. Namun, detail spesifik mengenai tindakan yang akan diambil masih belum diungkapkan. Langkah ini juga muncul di tengah spekulasi bahwa kebijakan tersebut dapat menguntungkan sektor real estat yang terkait dengan kepentingan Trump, meskipun fokus utama ditekankan pada penyelesaian krisis yang memengaruhi generasi muda yang kesulitan membeli rumah meskipun memiliki pekerjaan terampil penuh waktu.