

.png)
.png)

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 5,04% secara tahunan (year-on-year), melampaui ekspektasi para ekonom global.
Pertumbuhan tersebut mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tekanan eksternal seperti perlambatan ekonomi global, gejolak harga energi, dan ketidakpastian geopolitik. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Agustus 2025, ekonomi Indonesia memang menunjukkan tren ekspansi yang solid, setelah membukukan pertumbuhan 5,12% pada kuartal kedua 2025, dan kini mempertahankan momentum positif di kuartal ketiga.
Kinerja tersebut didorong oleh investasi infrastruktur yang kuat, konsumsi domestik yang stabil, serta ekspor komoditas unggulan seperti batu bara, nikel, dan minyak sawit yang tetap kompetitif di pasar internasional. Sektor manufaktur dan jasa juga mencatat pertumbuhan signifikan, seiring meningkatnya permintaan dari kelas menengah dan percepatan transformasi digital di sektor UMKM.
Capaian 5,04% menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di antara anggota G20, melampaui proyeksi Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan Indonesia di angka 4,7% untuk 2025 dan 4,8% untuk 2026. Para analis menilai kombinasi kebijakan fiskal yang disiplin, stabilitas harga pangan, dan penguatan konsumsi domestik akan terus menjadi pilar utama pertumbuhan di tahun mendatang.
Sementara itu, pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi tambahan mengenai data PDB terbaru ini. Namun, sejumlah pejabat di Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia sebelumnya telah menegaskan optimisme terhadap potensi pertumbuhan di atas 5%, terutama didukung oleh stabilitas makroekonomi, rendahnya inflasi, dan masuknya investasi asing di sektor energi serta teknologi hijau.
Kenaikan PDB ini menjadi sinyal positif bagi pasar dan investor bahwa perekonomian Indonesia mampu bertahan di tengah siklus global yang menantang. Dengan fundamental ekonomi yang kuat dan reformasi struktural yang terus berjalan, Indonesia diperkirakan akan tetap menjadi salah satu motor pertumbuhan utama di kawasan Asia Tenggara hingga 2026.