Kegemaran global terhadap stablecoin, mata uang kripto yang diikatkan pada aset seperti dolar AS, telah mendorong kenaikan signifikan pada saham perusahaan yang terkait dengan teknologi ini. Namun, di balik euforia tersebut, beberapa investor mulai menunjukkan kekhawatiran.
Seperti dilaporkan Bloomberg, saham perusahaan seperti Circle Internet Group Inc. dan Kakaopay Corp. mengalami lonjakan besar—Circle naik sekitar 500% sejak debutnya di New York tiga minggu lalu, sementara saham Kakaopay di Seoul tiga kali lipat dalam sebulan—namun taruhan jual pendek (short bets) terus meningkat, dengan beberapa pedagang memprediksi penurunan harga saham.
Di Amerika Serikat, Circle, penerbit stablecoin USDC yang merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Tether, kini memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $40 miliar, melampaui setengah dari perusahaan dalam indeks S&P 500. Data S&P Global menunjukkan minat jual pendek pada saham Circle mencapai lebih dari 25% dari saham yang bebas diperdagangkan, mencerminkan ketidakpastian di kalangan investor. Dukungan vokal dari Presiden AS Donald Trump melalui RUU GENIUS Act, yang sedang dibahas di Kongres, serta debut gemilang Circle, menjadi pemicu utama booming ini. Namun, regulasi masih dalam tahap perkembangan, dengan RUU stablecoin belum disetujui oleh DPR AS, meskipun Senat telah menyetujuinya bulan ini.
Di Korea Selatan, saham Kakaopay memimpin kinerja dalam FTSE Global Fintech & Blockchain Index tahun ini, mengungguli bahkan Robinhood Markets Inc., dengan kenaikan dua kali lipat. Namun, sementara investor ritel terus memborong saham, institusi domestik dan asing justru menjadi penjual bersih. Analis Citigroup, John Yu dan Alicia Yap, menilai saham Kakaopay sebagai "jual" karena valuasinya dianggap terlalu tinggi, dengan potensi jangka panjang yang masih samar terkait adopsi pengguna akhir. Lonjakan ini juga memengaruhi perusahaan induk Kakaopay, Kakao Corp., serta pesaingnya Naver Corp., sementara di AS, Coinbase Global Inc. turut naik, dan di Hong Kong, broker kecil seperti Guotai Junan International Holdings Ltd. serta China Everbright Ltd. melonjak karena tema stablecoin.
Kendati demikian, risiko tetap ada meskipun didukung tokoh global seperti Trump dan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung, yang berkomitmen mengizinkan penerbitan stablecoin lokal.