Gedung Putih AS mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump akan mengambil keputusan dalam dua pekan ke depan mengenai kemungkinan serangan militer terhadap Iran. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dengan fokus pada fasilitas nuklir Iran yang menjadi perhatian utama.
Menurut laporan dari ABC News yang diterbitkan pada 19 Juni 2025, Presiden Trump telah menerima berbagai opsi dari tim keamanan nasionalnya, termasuk penggunaan aset militer AS untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Dalam wawancara di Oval Office, Trump menyatakan, "Saya suka membuat keputusan final satu detik sebelum waktunya, karena situasi bisa berubah, terutama dalam hal perang." Pernyataan tersebut diucapkan saat ia mengawasi pemasangan tiang bendera baru di South Lawn Gedung Putih pada 18 Juni 2025.
Setelah pertemuan di Ruang Situasi pada 17 Juni 2025, Trump dilaporkan menyetujui rencana serangan terhadap Iran, namun ia menunda keputusan akhir untuk melihat apakah Iran bersedia membahas penghentian program nuklirnya. Sebelumnya, Trump memposting di media sosial menuntut "penyerahan tanpa syarat" dari Iran, yang menurutnya menunjukkan bahwa ia telah "capek" dengan situasi tersebut, sebagaimana dikutip dari ABC News.
Keputusan Trump akan menjadi penentu bagi stabilitas regional, dengan implikasi yang dapat memengaruhi hubungan AS-Israel, negosiasi nuklir, dan pasar global. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi lebih lanjut dari pemerintah AS.