

.png)
.png)

Perusahaan di balik pengembangan jaringan blockchain Kadena (KDA) resmi mengumumkan penghentian seluruh kegiatan bisnisnya. Melalui pernyataan di akun resmi X (Twitter), tim Kadena menyebut tidak lagi mampu melanjutkan operasional akibat kondisi pasar yang menantang. Meski demikian, blockchain Kadena tetap berjalan karena bersifat desentralisasi dan dioperasikan oleh para penambang independen.
“We regret to announce that the Kadena organization is no longer able to continue business operations and will be ceasing all business activity and active maintenance of the Kadena blockchain immediately,” tulis akun resmi Kadena.
Langkah ini menandai berakhirnya aktivitas resmi perusahaan, termasuk pemeliharaan aktif dan pengembangan ekosistem. Namun, Kadena menegaskan bahwa jaringan proof-of-work (PoW) mereka tidak akan berhenti beroperasi karena tidak bergantung pada satu entitas pusat. Komunitas penambang dan operator node disebut akan tetap menjaga keberlangsungan jaringan, dengan pembaruan binary untuk memastikan stabilitas sistem tetap berjalan.
Keputusan ini langsung mengguncang pasar. Harga token KDA anjlok lebih dari 60 persen hanya dalam beberapa jam setelah pengumuman. Banyak analis menilai kejatuhan ini mencerminkan lemahnya ketahanan proyek blockchain yang terlalu bergantung pada satu tim pengembang utama.
Kadena dikenal sebagai salah satu proyek blockchain Layer 1 yang berupaya memadukan keamanan Proof-of-Work dengan skalabilitas tinggi melalui sistem multi-chain “Chainweb”. Proyek ini awalnya dibangun oleh dua mantan eksekutif J.P. Morgan, Stuart Popejoy dan William Martino, yang sebelumnya terlibat dalam pengembangan infrastruktur blockchain di lembaga keuangan global tersebut. Latar belakang institusional itu sempat menjadikan Kadena salah satu proyek yang digadang mampu menjembatani dunia keuangan tradisional dan blockchain publik.
Namun, meski memiliki pondasi teknis yang kuat, Kadena gagal mempertahankan momentum adopsi dan dukungan ekosistem. Sejumlah analis menilai penutupan ini menjadi pengingat bahwa teknologi canggih dan tim berpengalaman tidak selalu menjamin keberlangsungan bisnis dalam industri kripto yang sangat kompetitif.
Dengan berakhirnya operasi resmi Kadena, masa depan jaringan kini berada sepenuhnya di tangan komunitas dan para penambang. Seberapa lama jaringan ini dapat bertahan tanpa dukungan perusahaan inti akan menjadi ujian nyata bagi prinsip desentralisasi yang selama ini dipegang ekosistem blockchain.