asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT89,700.3+194.23 ( +0.22% )
COAUSDT0.003405-0.00148 ( -30.33% )
ETHUSDT3,157.49+56.5 ( +1.82% )
FHEUSDT0.07905+0.03684 ( +87.28% )
HYPEUSDT29.27-0.55 ( -1.84% )
JELLYJELLYUSDT0.09865+0.0168 ( +20.57% )
NXTUSDT0.000000000000001376-0.000000000000001174 ( -46.03% )
SOLUSDT132.81+1.14 ( +0.87% )
XRPUSDT1.9839-0.0217 ( -1.08% )
Powered by
News

Resmi Listing di Bursa AS, ETF Bitwise Tawarkan Indeks 10 Kripto

User
December 10, 2025 | 07:51 WIB
User
UpdatedDwi Cahyo
December 10, 2025 | 07:51 WIB
Resmi Listing di Bursa AS, ETF Bitwise Tawarkan Indeks 10 Kripto

​Bitwise Asset Management resmi mencatatkan sejarah dengan meluncurkan Bitwise 10 Crypto Index ETF ($BITW) di bursa saham NYSE Arca. Langkah listing ini memungkinkan investor untuk memiliki akses langsung ke portofolio aset kripto melalui mekanisme perdagangan saham konvensional.

Produk ini dikukuhkan sebagai dana indeks kripto terbesar di dunia, dengan total dana kelolaan mencapai 1,25 miliar dolar AS. Bitwise menyebut kehadiran ETF ini sebagai momen penting karena menempatkan aset kripto sejajar dengan kelas aset mapan lainnya yang telah lebih dulu memiliki wadah investasi indeks di bursa utama.

BITW hadir sebagai solusi bagi investor yang ingin mendiversifikasi portofolio tanpa kerumitan memantau pasar harian. Produk ini menawarkan konsep satu keranjang berisi 10 aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, yang telah melalui seleksi risiko ketat dan proses rebalancing setiap bulan.

Berdasarkan data portofolio per 9 Desember 2025, komposisi BITW didominasi oleh BTC sebesar 74,34%, disusul ETH sebesar 15,55%, dan XRP sebesar 5,17%. Aset lainnya yang turut masuk dalam indeks ini antara lain Solana, Cardano, Chainlink, Litecoin, Sui, Avalanche, dan Polkadot.

Keamanan dan kualitas aset menjadi prioritas utama. Bitwise mencontohkan ketegasannya saat menolak memasukkan token LUNA pada tahun 2022 meskipun kapitalisasinya besar saat itu, karena terdeteksi memiliki risiko fundamental yang tidak sesuai standar indeks

Copiedbagikan