Robinhood Berencana Luncurkan Produk Ekuitas Bertoken di Eropa, AS, dan Inggris
Robinhood Markets Inc., perusahaan pialang saham berbasis aplikasi, tengah berdiskusi dengan regulator terkait peluncuran produk ekuitas bertoken (tokenized equities) di Eropa, Amerika Serikat, dan Inggris. CEO Robinhood, Vlad Tenev, mengungkapkan bahwa perusahaan sedang menjalin komunikasi dengan Bank of Lithuania, yang mengawasi aktivitas Robinhood di Uni Eropa, untuk memastikan struktur token sesuai dengan regulasi.
Menurut laporan Bloomberg, peluncuran produk ini di Eropa memungkinkan investor ritel untuk memperdagangkan token yang mewakili saham perusahaan AS melalui teknologi blockchain. Namun, peluncuran ini menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk OpenAI, yang menegaskan bahwa token tersebut bukanlah ekuitas langsung dalam perusahaan mereka. Token untuk perusahaan swasta seperti OpenAI dan SpaceX saat ini belum dapat diperdagangkan, dan Robinhood menggunakan metodologi internal untuk menilai valuasi perusahaan-perusahaan tersebut.
Tenev menyatakan keyakinannya bahwa produk ini akan lolos dari pengawasan ketat regulator. “Kami percaya bahwa tokenisasi dapat meningkatkan likuiditas dengan memanfaatkan jaringan global yang terdiri dari ratusan juta pelaku pasar kripto,” ujarnya dalam wawancara dengan Bloomberg Television. Ia juga menambahkan bahwa untuk peluncuran di AS, Securities and Exchange Commission (SEC) memiliki wewenang untuk menyetujui produk ini tanpa memerlukan legislasi baru.
Robinhood berharap dapat segera meluncurkan ekuitas bertoken di pasar lain seperti AS dan Inggris setelah mendapatkan persetujuan regulator. Bank of Lithuania sendiri telah meminta klarifikasi lebih lanjut mengenai struktur token tersebut, namun belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan komentar.