Rumah lelang terkemuka Christie’s telah resmi menutup departemen seni digitalnya, sebuah langkah yang mencerminkan kondisi pasar NFT (Non-Fungible Token) yang masih terhambat Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam strategi perusahaan setelah beberapa tahun berfokus pada pasar seni digital.
Menurut informasi dari Artnews, Christie’s telah memutuskan hubungan dengan Nicole Sales Giles, wakil presiden departemen digital dan media baru, sebagai bagian dari restrukturisasi tersebut. Meskipun departemen seni digital ditutup, perusahaan menyatakan akan terus menawarkan karya seni digital dalam kategori seni abad ke-20 dan ke-21 yang lebih luas. Keputusan ini datang empat tahun setelah lelang bersejarah Everydays: The First 5000 Days karya Beeple pada Maret 2021, yang terjual seharga $69,3 juta dan menjadi tonggak legitimasi NFT di dunia seni.
Penutupan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi pasar NFT, yang telah mengalami penurunan aktivitas sejak puncaknya pada 2021-2022 akibat "Crypto Winter" dan volatilitas ekonomi global. Data dari CoinMarketCap pada 11 September 2025 menunjukkan bahwa nilai pasar NFT secara keseluruhan turun menjadi $8,5 miliar dari puncak $41 miliar pada November 2021, menyoroti stagnasi yang memengaruhi rumah lelang ternama. Rival utama Christie’s, Sotheby’s, juga mengurangi staf divisi NFT-nya pada tahun lalu, meninggalkan hanya beberapa personel inti, menurut laporan Artnews. Analis pasar memperhatikan bahwa langkah ini dapat mengindikasikan pergeseran fokus kembali ke seni tradisional, meskipun beberapa pihak berharap pemulihan pasar NFT di masa depan, didorong oleh adopsi institusional dan inovasi teknologi seperti tokenisasi aset.