×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT119,670.0+672.34 ( +0.57% )
ETHUSDT4,515.47+259.01 ( +6.09% )
FARTCOINUSDT0.988+0.0183 ( +1.89% )
HYPEUSDT44.37+0.76 ( +1.74% )
KASUSDT0.09385+0.00252 ( +2.76% )
PENGUUSDT0.03738+0.000426 ( +1.15% )
PEPEUSDT0.00001217+0.00000075 ( +6.57% )
SOLUSDT190.85+14.32 ( +8.11% )
XRPUSDT3.2888+0.1408 ( +4.47% )
Powered by
News

Salah Kaprah Soal Larangan Bitcoin di China

August 4, 2025 | 09:24 WIB
Copiedbagikan
Salah Kaprah Soal Larangan Bitcoin di China

Rumor yang menyebar tentang larangan baru Bitcoin di China ternyata beberapa merupakan salah kaprah yang tidak didukung oleh bukti resmi. Pemahaman publik tentang kebijakan kriptokurensi di China perlu diluruskan untuk menghindari kesalahpahaman di pasar global.

Berikut adalah fakta-fakta penting mengenai kebijakan kripto di China berdasarkan informasi terkini:

1. Hong Kong sebagai Zona Percontohan: Hong Kong, sebagai wilayah administratif khusus China, secara penuh mendukung adopsi kriptokurensi. Wilayah ini berfungsi sebagai pusat inovasi digital dan zona percontohan, dengan kebijakan yang ramah terhadap pengembangan ekosistem kripto.

2. Tidak Ada Larangan untuk Individu: China tidak pernah melarang transaksi kriptokurensi oleh individu. Larangan yang diberlakukan lebih difokuskan pada pembatasan partisipasi institusi dalam aktivitas terkait kripto, seperti perdagangan terorganisasi atau pengelolaan aset digital oleh entitas besar.

3. Penambangan Bitcoin Tetap Berlangsung: Meskipun ada regulasi ketat, aktivitas penambangan Bitcoin (Bitcoin mining) masih terjadi di berbagai wilayah China, menunjukkan bahwa sektor ini belum sepenuhnya dihentikan meskipun ada kampanye pengawasan sebelumnya.

4. Peningkatan Popularitas Stablecoin dan RWA: Stablecoin dan Real World Assets (RWA) mulai mendapatkan perhatian dari pejabat pemerintah China, yang dapat mengindikasikan adanya pergeseran sikap atau eksplorasi terhadap pemanfaatan aset digital dalam kerangka regulasi yang lebih terkontrol.

Kesalahpahaman ini menyoroti pentingnya memahami perbedaan kebijakan antara Hong Kong dan daratan China. Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dapat melihat gambaran yang lebih akurat tentang status kriptokurensi di negara tersebut, jauh dari narasi larangan yang berlebihan.