Industri kripto di Amerika Serikat kembali mencatat tonggak penting setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) memberi lampu hijau bagi peluncuran exchange-traded fund (ETF) pertama yang berisi keranjang aset digital. Grayscale Investments resmi mengonversi Digital Large Cap Fund (GDLC) miliknya menjadi ETF, membuka jalan bagi investor ritel untuk mendapatkan eksposur terhadap berbagai token dalam satu produk regulasi.
ETF ini mengalokasikan lebih dari 70% portofolionya pada Bitcoin, sekitar 17% pada Ether, sementara sisanya tersebar pada XRP, Solana, dan Cardano. Skema ini memberikan alternatif baru bagi investor AS yang selama ini hanya terbatas pada produk ETF berbasis Bitcoin dan Ether.
James Seyffart, analis Bloomberg Intelligence, menilai langkah ini akan menjadi awal gelombang baru produk altcoin. “Crypto index atau basket products akan menjadi salah satu kategori terbesar dalam ETF berbasis aset digital,” ujarnya.
Keputusan SEC ini sekaligus menandai perubahan sikap regulator yang sebelumnya sempat ragu-ragu soal ETF multi-token. Dinamika ini mengingatkan kembali pada perjuangan hukum Grayscale saat mengubah trust Bitcoin menjadi ETF spot pada 2024, yang akhirnya membuka jalan bagi ETF kripto di pasar AS.
Di sisi lain, beberapa perusahaan juga tengah menunggu giliran. Ark Investment Management mengajukan ETF kripto yang dikelola aktif, sementara Bitwise menyiapkan produk Bitwise 10 Crypto Index Fund dengan tambahan aset seperti Sui, Chainlink, Avalanche, Litecoin, dan Polkadot. Trump Media & Technology Group bahkan ikut mengajukan ETF bertajuk Truth Social Crypto Blue Chip dengan eksposur pada Bitcoin, Ether, Solana, XRP, dan Cronos.
SEC juga baru saja mengesahkan aturan percepatan pencatatan ETF berbasis komoditas, termasuk yang terkait token kripto. Artinya, produk-produk baru bisa segera hadir di pasar, melengkapi sekitar 90 ETF kripto yang sudah ada.
Meski begitu, dominasi Bitcoin dan Ether masih belum tergoyahkan, mewakili lebih dari 70% kapitalisasi aset digital global. Tantangan tetap ada, terutama bagi investor ritel yang berpotensi kurang memahami risiko volatilitas dari produk kompleks semacam ini.
Langkah Grayscale ini menegaskan bahwa pasar kripto kian matang, dengan regulasi yang semakin terbuka terhadap inovasi produk. Namun, bagi investor, pemahaman risiko tetap menjadi kunci sebelum terjun ke dalam instrumen baru ini.