Dalam eskalasi ketegangan politik yang signifikan, beberapa anggota Kongres Amerika Serikat (AS) berencana mengajukan rujukan kriminal terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell ke Departemen Kehakiman (DOJ).
Rujukan ini muncul akibat tuduhan perjury (pengakuan palsu di bawah sumpah) terkait kesaksian Powell mengenai proyek renovasi kontroversial senilai $2,5 miliar di markas Federal Reserve di Washington, D.C.
Langkah ini dipimpin oleh Anggota Kongres dari Florida, Anna Paulina Luna, yang secara terbuka menuduh Powell memberikan informasi yang menyesatkan kepada Kongres tentang proyek renovasi tersebut. Khususnya, Luna dan sejumlah legislator lainnya mengklaim bahwa Powell meremehkan keberadaan fasilitas mewah seperti ruang makan VIP dan lift khusus, meskipun dokumen perencanaan menunjukkan hal sebaliknya.
Proyek renovasi, yang biayanya melonjak dari $1,88 miliar awal menjadi sekitar $2,5 miliar, telah menuai kritik tajam dari legislator Republik dan Demokrat, serta pemerintahan Trump. Kritikus berpendapat bahwa proyek ini merupakan penyalahgunaan dana publik, terutama di tengah tantangan ekonomi yang berkelanjutan seperti inflasi dan utang nasional. Powell membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa laporan tentang fasilitas mewah seperti atrium marmer dan teras atap berlebihan, dan ia telah meminta tinjauan internal oleh inspektur jenderal Fed untuk menangani kontroversi ini.
Rujukan ke DOJ bukanlah dakwaan resmi, melainkan permintaan untuk penyelidikan terkait dugaan perjury, yang dapat membawa konsekuensi hukum serius jika terbukti. Departemen Kehakiman tidak wajib bertindak atas rujukan ini, namun langkah tersebut meningkatkan sorotan pada Powell, yang awalnya diangkat ke Dewan Federal Reserve oleh Presiden Barack Obama dan kemudian menjadi ketua oleh Presiden Donald Trump pada tahun 2017. Trump, yang kini menjabat periode kedua, telah secara terbuka berselisih dengan Powell terkait kebijakan moneter, terutama karena Federal Reserve enggan menurunkan suku bunga meskipun inflasi menurun.