Senator Amerika Serikat Cynthia Lummis dari Partai Republik mengeluarkan pernyataan tegas dengan meminta Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, untuk mengundurkan diri. Dalam pernyataannya, Lummis menyatakan, "Powell telah membuktikan berulang kali bahwa ia tidak layak memimpin Federal Reserve. Ia harus mundur sekarang."
Kritik ini muncul di tengah perdebatan sengit mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve, yang telah menjadi sorotan Presiden Donald Trump dan sejumlah senator dari Partai Republik. Trump sendiri sebelumnya menyerukan penurunan suku bunga yang signifikan, dengan alasan bahwa kebijakan saat ini merugikan ekonomi AS sebesar 360 miliar dolar per poin suku bunga per tahun.
Panggilan Lummis terjadi di tengah kritik yang meningkat terhadap Powell terkait pengelolaan inflasi dan renovasi markas Federal Reserve senilai 2,5 miliar dolar, yang disebutnya memberikan kesaksian menyesatkan di Senat. Presiden Trump juga telah meminta Kongres untuk menyelidiki Powell atas dugaan bias politik dan kesaksian yang dianggap tidak akurat, menambah tekanan pada ketua bank sentral tersebut. Namun, hingga saat ini, tidak ada konfirmasi resmi bahwa Powell akan mundur, dan masa jabatannya masih berlaku hingga Mei 2026.
Tren Politik dan Ekonomi
Panggilan Lummis sejalan dengan tren yang berkembang di kalangan politisi Partai Republik, yang menilai kebijakan moneter Powell tidak sesuai dengan kebutuhan ekonomi saat ini, terutama setelah Trump kembali berkuasa. Trump telah mengkritik tingkat suku bunga yang dianggap terlalu tinggi (saat ini berkisar 4,25% hingga 4,5%) dan menyerukan pemotongan sebesar lebih dari 300 basis poin, sebuah langkah yang dianggap radikal oleh ekonom, sebagaimana dilaporkan oleh @KobeissiLetter pada 9 Juli 2025.
Powell, yang awalnya dinominasikan oleh Trump pada 2018 dan diperpanjang masa jabatannya oleh Presiden Joe Biden, telah mempertahankan sikap independennya. Ia menyatakan bahwa ia tidak akan mundur jika diminta oleh presiden, mengutip hukum federal yang hanya memungkinkan pemecatan "dengan alasan" tertentu, sebagaimana ditegaskan oleh putusan Mahkamah Agung AS pada 1935.
Implikasi
Jika Powell mundur atau dipecat, hal ini dapat memicu ketidakstabilan pasar keuangan, sebagaimana terlihat dari penurunan saham dan penguatan dolar pada April 2025 akibat ancaman serupa dari Trump. Ekonom memperingatkan bahwa intervensi politik terhadap Federal Reserve dapat mengganggu otonomi bank sentral, yang selama ini dianggap krusial untuk menjaga stabilitas ekonomi AS.
Belum ada tanggapan resmi dari Powell atau Federal Reserve mengenai pernyataan Lummis. Situasi ini terus dipantau, dengan potensi dampak signifikan terhadap kebijakan moneter dan hubungan antara eksekutif dan legislatif AS.