Stablecoin semakin menjadi ancaman serius bagi dominasi Visa dan Mastercard di industri pembayaran AS, dengan potensi menggerus pasar senilai $100 miliar. Kehadiran stablecoin menawarkan pembayaran yang lebih cepat dan lebih murah dibandingkan sistem kartu kredit tradisional, yang biasanya membebankan biaya interchange 1,5%-3,5% kepada pedagang. Dengan kemampuan penyelesaian transaksi hampir instan dan biaya yang jauh lebih rendah, stablecoin seperti USDT dan USDC mulai menggantikan peran kartu kredit, terutama dalam pembayaran lintas batas.
Saat ini, kapitalisasi pasar stablecoin global telah mencapai lebih dari $250 miliar menurut data terbaru dari CoinMarketCap pada September 2025, sementara kapitalisasi pasar kartu kredit di seluruh dunia diperkirakan mencapai $1,27 triliun berdasarkan proyeksi Market Trend. Rentang selisih antara stablecoin dengan kartu kredit semakin lama semakin mengecil dengan target hingga $1,9 triliun pada 2030 menurut Citibank.
Faktor-faktor yang mendorong kemampuan stablecoin untuk menggeser kartu kredit mencakup kecepatan transaksi yang meningkat secara signifikan, seperti yang diuraikan dalam laporan McKinsey pada Juli 2025, yang menyebutkan bahwa stablecoin dapat menyelesaikan pembayaran lintas batas dalam hitungan detik dibandingkan hari dengan sistem tradisional.
Selain itu, biaya rendah yang ditawarkan stablecoin, sering kali hanya beberapa sen per transaksi, menjadi daya tarik besar bagi pedagang, sebagaimana dicatat dalam analisis Federal Reserve Board pada Februari 2025, yang menyoroti penghematan biaya hingga 90% untuk remitansi internasional. Transparansi dan ketersediaan 24/7 dari infrastruktur blockchain, seperti yang diakui oleh World Economic Forum dalam laporan mereka pada Juli 2025, juga memungkinkan inklusi finansial yang lebih luas, terutama di wilayah yang kurang terjangkau oleh sistem perbankan tradisional.
Terakhir, kemampuan stablecoin untuk beroperasi tanpa biaya transaksi asing, sebagaimana didokumentasikan dalam studi a16z crypto pada Desember 2024, memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan kartu kredit yang sering kali membebankan biaya tambahan untuk pembelian internasional. Fenomena ini diperkirakan akan mengganggu pendapatan utama Visa dan Mastercard, yang sangat bergantung pada biaya transaksi internasional. Langkah ini menandakan perubahan paradigma dalam industri keuangan global.