Strategi Kripto Eaglebrook Menarik Minat Wealth Adviser, Targetkan AUM $10 Miliar di 2030

Eaglebrook Advisors Inc., perusahaan manajemen aset kripto berbasis di New York, kini menjadi pusat perhatian karena menyediakan portofolio kripto yang dikustomisasi untuk lebih dari 90 penasihat investasi terdaftar (RIA), mencerminkan tren adopsi kripto dalam model keuangan tradisional.

Didirikan empat tahun lalu, Eaglebrook awalnya melayani pasar niche. Namun kini, berkat reli harga Bitcoin dan dukungan pro-kripto dari pemerintahan Trump, perusahaan ini bermitra dengan firma-firma besar seperti Franklin Templeton dan Ark Invest milik Cathie Wood.

Chris King, CEO berusia 30 tahun sekaligus pendiri Eaglebrook, menyebut bahwa permintaan Bitcoin dari para penasihat keuangan “melonjak signifikan” dalam dua bulan terakhir, dan menargetkan total aset kelolaan (AUM) sebesar $10 miliar pada tahun 2030.

Eaglebrook melayani investor profesional dan pensiunan yang ingin mendapatkan eksposur terhadap Bitcoin dengan struktur kepatuhan dan optimasi pajak setara dengan portofolio konvensional. Platform ini bukan ditujukan untuk spekulan harian atau pemburu memecoin di Reddit.

Kripto Masuk Jalur Pensiun

Dengan pemerintah AS yang mulai membuka jalan bagi aset alternatif dalam skema 401(k), dan Departemen Tenaga Kerja yang mencabut panduan 2022 terkait kewaspadaan ekstrem terhadap kripto, SMA (separate managed accounts) seperti milik Eaglebrook menjadi format yang semakin relevan.

SMA kripto berbeda dari ETF karena memungkinkan investor secara langsung memiliki Bitcoin, serta memanfaatkan celah hukum pajak. Transaksi kripto tidak tunduk pada aturan wash-sale IRS, yang memungkinkan manajer portofolio menjual aset saat harga turun dan langsung membelinya kembali untuk panen kerugian pajak tanpa sanksi.

Jack Ciesielski, analis akuntansi dari R.G. Associates, mengatakan, “Apa yang kita lihat adalah penyalinan total model keuangan tradisional ke dalam semesta baru berbasis aset kripto.”

Peluang vs Tantangan

Meski AUM Eaglebrook baru sekitar $400 juta, model ini mencerminkan bagaimana kripto dikemas ke dalam bentuk institusional. Ukuran akun rata-rata sebesar $250.000, dengan alokasi Bitcoin mencapai hingga 20%.

Namun, biaya SMA cukup tinggi — antara 75 hingga 100 basis poin, dibanding ETF spot Bitcoin yang hanya 20–30 basis poin. Tetapi menurut King, SMA menawarkan keunggulan penting seperti kepemilikan langsung aset dan tanpa risiko tracking error.

Tetap saja, para skeptis mempertanyakan apakah manfaat pajak yang dijanjikan benar-benar jatuh ke tangan investor. Alex Raskolnikov, profesor hukum pajak dari Columbia Law School, menyebut pengecualian wash-sale untuk kripto sebagai “kebijakan yang mengejutkan” dan menyoroti bahwa tidak jelas siapa yang sebenarnya paling diuntungkan oleh strategi ini.

King menegaskan bahwa sistem Eaglebrook sudah dirancang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi pajak di masa depan.

Didukung oleh Pemain Besar

Bitwise Asset Management, dengan $12 miliar aset klien, mulai menawarkan strategi SMA lewat teknologi Eaglebrook sejak 2022. Franklin Templeton juga menjalankan tiga strategi SMA kripto bersama Eaglebrook.

Menurut Sam Marciano dari Franklin Templeton, SMA memberikan opsi berbeda dibanding ETF — seperti manajemen pajak dan kustodian langsung. “Beberapa klien hanya ingin eksposur ke kelas aset ini,” ujarnya.

Dengan pertumbuhan pasar SMA global yang diperkirakan meningkat dari $3 triliun menjadi $5 triliun pada 2027, format kripto-SMA menjadi jembatan penting antara dunia keuangan tradisional dan dunia kripto yang sebelumnya dianggap terlalu spekulatif.