


Adopsi Bitcoin di kalangan korporasi global mencapai rekor baru yang signifikan. Berdasarkan data terbaru yang dihimpun dari BitcoinTreasuries.net per tanggal 28 November 2025, 100 perusahaan publik teratas di dunia kini secara kolektif menguasai 1.058.581 Bitcoin (BTC).
Angka ini merepresentasikan lebih dari 5% dari total suplai maksimal Bitcoin yang hanya akan ada 21 juta koin. Akumulasi masif ini menandakan pergeseran paradigma di mana aset kripto semakin diterima sebagai aset cadangan aset yang strategis untuk lindung nilai terhadap inflasi.
Berdasarkan daftar tersebut, MicroStrategy (MSTR) masih kokoh di puncak klasemen dengan kepemilikan fantastis mencapai 649.870 BTC. Posisi ini menjadikan perusahaan Michael Saylor tersebut sebagai entitas korporat pemegang Bitcoin terbesar di dunia, disusul oleh miner MARA Holdings (MARA) di peringkat kedua dengan 53.250 BTC.
Data tersebut juga menyoroti lonjakan signifikan dari pemain Asia, seperti Metaplanet Inc. (Jepang) yang kini menduduki peringkat ke-4 dengan 30.823 BTC, serta perusahaan media milik Presiden AS, Trump Media & Technology Group (DJT), di posisi 10 besar.
Namun, di tengah gelombang adopsi institusional global ini, belum ada perusahaan publik asal Indonesia yang tercatat masuk dalam daftar 100 besar tersebut. Daftar ini masih didominasi oleh korporasi dari Amerika Serikat, Kanada, China, Jepang, dan Jerman. Hal ini menunjukkan bahwa tren menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan korporasi (corporate treasury) belum diadopsi oleh emiten di pasar modal Indonesia.