asset coin leftasset coin right
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
ASTERUSDT0.948+0.025 ( +2.71% )
BTCUSDT90,561.2-32.61 ( -0.04% )
ETHUSDT3,128.14+53.8 ( +1.75% )
FHEUSDT0.03407-0.00435 ( -11.32% )
HYPEUSDT29.23-0.76 ( -2.53% )
LUNCUSDT0.00005485+0.00000331 ( +6.42% )
PENGUUSDT0.011409+0.0004 ( +3.63% )
SOLUSDT133.11+0.43 ( +0.32% )
XRPUSDT2.0751+0.0267 ( +1.3% )
Powered by
Breaking News

Trump Akan Hentikan Permanen Migrasi dari Negara ‘Dunia Ketiga’, Untuk Pulihkan Sistem AS

User
November 28, 2025 | 12:01 WIB
User
UpdatedBenny Hawe
November 28, 2025 | 12:01 WIB
Trump Akan Hentikan Permanen Migrasi dari Negara ‘Dunia Ketiga’, Untuk Pulihkan Sistem AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu perdebatan setelah menyatakan bahwa dirinya berencana “menghentikan secara permanen” migrasi dari negara-negara yang ia sebut sebagai “Third World Countries” atau negara dunia ketiga. Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui unggahan di platform Truth Social pada Jumat (28/11).

Trump menilai kebijakan imigrasi saat ini telah “merusak kemajuan nasional”, dan langkah penghentian migrasi diperlukan agar “sistem Amerika Serikat dapat pulih sepenuhnya.” Ia juga mengatakan bahwa tujuan kebijakan ini adalah untuk mencapai pengurangan besar terhadap populasi ilegal dan kelompok yang dianggap mengganggu.

Selain itu, Trump menyatakan akan mengakhiri seluruh manfaat dan subsidi federal bagi non-warga negara, sebuah langkah yang diperkirakan menimbulkan penolakan dari kelompok advokasi imigran, organisasi hak sipil, serta sejumlah anggota Kongres.

Pernyataan terbaru ini datang di tengah meningkatnya ketegangan politik terkait imigrasi, topik yang menjadi salah satu agenda utama dalam pemerintahan Trump. Kebijakan imigrasi ketat seperti ini diperkirakan akan mempengaruhi hubungan bilateral AS dengan banyak negara berkembang dan memicu debat hukum mengenai batasan kewenangan eksekutif dalam mengatur imigrasi.

Hingga kini, Gedung Putih belum memberikan detail teknis mengenai bagaimana larangan migrasi permanen ini akan diterapkan, atau daftar negara yang akan masuk dalam kategori tersebut. Namun analis memperkirakan kontroversi ini akan menjadi salah satu isu kebijakan domestik yang paling dominan dalam beberapa bulan mendatang.

Copiedbagikan