Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial melalui akun media sosialnya @realDonaldTrump, mengklaim bahwa Kanada baru saja mengumumkan dukungannya terhadap kenegaraan Palestina. Trump menyatakan bahwa keputusan ini akan sangat menyulitkan Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Kanada. "Wow! Kanada baru saja mengumumkan bahwa mereka mendukung status kenegaraan untuk Palestina. Itu akan membuat sangat sulit bagi kami untuk membuat kesepakatan perdagangan dengan mereka. Oh' Kanada!!" tulis Trump.
Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan perdagangan yang sudah berlangsung antara kedua negara sejak Trump kembali menjabat pada Januari 2025. Trump tampaknya menggunakan isu ini sebagai alat negosiasi, mengingat Kanada dan Amerika Serikat sedang berlomba-lomba menyelesaikan negosiasi perdagangan sebelum batas waktu 1 Agustus 2025, ketika tarif 35% pada barang-barang Kanada yang tidak tercakup dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (USMCA) akan mulai diberlakukan.
Keputusan Kanada untuk mendukung kenegaraan Palestina diumumkan oleh Perdana Menteri Mark Carney pada Rabu, 30 Juli 2025, dengan rencana pengakuan formal yang akan dilakukan pada Sidang Umum PBB pada September 2025. Langkah ini, yang merupakan bagian dari dorongan bersama dengan Prancis dan Inggris, diwarnai oleh syarat tertentu, termasuk reformasi otoritas Palestina dan penyelenggaraan pemilihan umum pada 2026 tanpa keterlibatan Hamas. Carney menekankan bahwa tindakan ini bertujuan untuk menyelamatkan solusi dua negara di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza.
Hubungan perdagangan AS-Kanada sudah tegang sejak Trump memberlakukan tarif pada berbagai sektor, termasuk baja, aluminium, dan kendaraan, dengan ancaman tarif tambahan 35% jika tidak ada kesepakatan sebelum 1 Agustus. Kanada, yang mengekspor lebih dari $412,7 miliar ke AS pada 2024, menghadapi tekanan ekonomi signifikan jika negosiasi gagal.