×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT118,071.0-5514.38 ( -4.46% )
ETHUSDT4,562.17-161.75 ( -3.42% )
FMBUSDT0.000385-0.000318 ( -45.23% )
FMCUSDT0.0001208+0.0000281 ( +30.31% )
HYPEUSDT46.19-1.09 ( -2.31% )
PENGUUSDT0.033595-0.003411 ( -9.22% )
PEPEUSDT0.00001104-0.00000106 ( -8.76% )
SOLUSDT192.18-9.61 ( -4.76% )
XRPUSDT3.0739-0.2156 ( -6.55% )
Powered by
News

Trump Klaim Miliaran Dollar Akan Masuk AS Usai Tarif Resiprokal Resmi Berlaku Tengah Malam

August 7, 2025 | 15:13 WIB
Copiedbagikan
Trump Klaim Miliaran Dollar Akan Masuk AS Usai Tarif Resiprokal Resmi Berlaku Tengah Malam

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa tarif resiprokal (reciprocal tariffs) terhadap lebih dari 90 negara resmi berlaku mulai tengah malam waktu setempat pada hari Kamis, 7 Agustus 2025.

Dalam pernyataannya, Trump menyatakan bahwa tarif ini akan menghasilkan "miliaran dolar," terutama dari negara-negara yang selama ini dianggap telah memanfaatkan Amerika Serikat melalui ketidakseimbangan perdagangan selama bertahun-tahun. Ia optimistis bahwa aliran dana ini akan "mengalir ke AS" dan menjadi langkah awal untuk memulihkan kebesaran ekonomi Amerika. Namun, ia juga memperingatkan bahwa satu-satunya hal yang dapat menghambat rencana ini adalah campur tangan dari "pengadilan kiri radikal" yang, menurutnya, ingin melihat kegagalan negara tersebut.

Tarif resiprokal ini merupakan bagian dari kebijakan perdagangan agresif Trump, yang sebelumnya telah diumumkan sebagai respons terhadap defisit perdagangan yang signifikan. Menurut laporan awal, negara-negara seperti India (50%), Brasil (50%), dan Kanada (35%) termasuk di antara yang terkena tarif tertinggi. Langkah ini telah memicu reaksi beragam, mulai dari dukungan penuh dari pendukung Trump yang melihatnya sebagai "strategi ekonomi cerdas," hingga kritik dari pihak yang menyebutnya sebagai "teater politik" yang dapat memicu perang dagang global.

Analis ekonomi memprediksi bahwa tarif ini dapat meningkatkan pendapatan bea cukai AS hingga miliaran dolar, namun juga berpotensi menaikkan harga barang impor dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik. Trump sendiri menegaskan keyakinannya bahwa kebijakan ini tidak akan terhambat, kecuali oleh intervensi hukum dari pihak oposisi.