Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengemukakan kemungkinan untuk membagikan dividen kepada rakyat Amerika dari pendapatan tarif yang dikumpulkan oleh pemerintah. Pengumuman ini muncul di tengah diskusi intensif tentang penggunaan pendapatan tarif yang melonjak, yang telah menjadi sorotan utama dalam kebijakan ekonomi administrasinya.
Pendapatan tarif, yang meningkat tajam sejak penerapan kebijakan tarif baru oleh Trump, dilaporkan mencapai hampir $23 miliar per hari pada 22 Agustus 2025, menurut Sekretaris Keuangan Scott Bessent. Dengan proyeksi tahunan yang dapat melampaui $500 miliar, pendapatan ini telah membantu mengurangi defisit federal sebesar 26% dan memicu spekulasi tentang penggunaan dana tersebut, termasuk opsi pembagian dividen kepada warga negara sebagai bentuk restitusi atas tantangan ekonomi masa lalu.
Analis ekonomi memperingatkan risiko inflasi yang dapat muncul dari kebijakan ini, dengan beberapa menyebutnya sebagai bentuk "pendapatan dasar universal" yang didanai oleh kenaikan harga konsumen. Data dari Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan tarif dapat mengurangi defisit federal sebesar $4 triliun selama dekade berikutnya, meskipun pendapatan tarif hanya menyumbang sebagian kecil dari utang nasional $37 triliun. Kritikus juga menyoroti bahwa biaya tersembunyi tarif dapat melampaui manfaat dividen, dengan laporan Tax Foundation memperkirakan peningkatan pajak rata-rata $1.300 per rumah tangga pada 2025.