Presiden AS Donald Trump menyebut pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin “sangat produktif,” namun menegaskan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang belum tercapai. “Tidak ada kesepakatan sampai benar-benar ada kesepakatan,” kata Trump di Anchorage, Alaska, usai pertemuan tatap muka terpanjang antara kedua pemimpin tersebut.
Trump mengaku telah mencapai kesepahaman di banyak poin, namun masih ada “beberapa isu besar” yang belum tuntas. Ia berencana membicarakan perkembangan ini dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan para sekutu NATO.
Putin menggambarkan pembicaraan tersebut berlangsung “dalam suasana konstruktif” dan mencakup isu Ukraina, potensi peningkatan kerja sama perdagangan, eksplorasi Arktik, hingga proyek luar angkasa. Ia bahkan mengundang Trump untuk melanjutkan dialog di Moskow, yang tidak langsung ditolak oleh Trump.
Pertemuan ini dibuka dengan penyambutan resmi di tanah AS, kunjungan pertama Putin dalam hampir satu dekade. Momen hangat keduanya diwarnai jabat tangan, tepukan di lengan, hingga obrolan santai sebelum menuju lokasi pertemuan.
Meski sebelumnya Trump menurunkan ekspektasi publik, durasi pembicaraan lebih dari dua setengah jam melampaui pertemuan puncak mereka di Helsinki pada 2018. Di sisi lain, kekhawatiran sempat muncul di Eropa bahwa Trump akan memberi terlalu banyak konsesi atau menyetujui kesepakatan pertukaran wilayah yang melibatkan Ukraina.