Tyler Winklevoss kembali menyulut ketegangan dengan JPMorgan Chase & Co. dengan menuduh bank tersebut menghentikan proses onboarding bagi bursa kriptonya, Gemini, sebagai bentuk balasan atas kritik terbuka yang ia lontarkan baru-baru ini di platform X (dulu Twitter).
Dalam cuitan tanggal 19 Juli, Winklevoss menanggapi laporan Bloomberg yang mengungkap rencana JPMorgan untuk membebankan biaya kepada perusahaan teknologi keuangan (fintech) guna mengakses informasi rekening pelanggan. Ia menilai langkah tersebut akan “membuat fintech bangkrut” karena mereka bergantung pada akses data ini untuk menghubungkan rekening bank konsumen dengan perusahaan kripto seperti Gemini.
“Maaf Jamie Dimon, kami tidak akan diam. Kami akan terus melawan perilaku anti-persaingan ini dan upaya tidak bermoral untuk membuat fintech dan perusahaan kripto bangkrut,” tulis Winklevoss di X.
JPMorgan menanggapi bahwa biaya tersebut diterapkan demi keamanan konsumen, dengan alasan banyaknya permintaan data yang tidak relevan dari pihak ketiga. Bank menyatakan menerima hampir dua miliar permintaan data per bulan, dan lebih dari 90% di antaranya tidak terkait dengan penggunaan layanan fintech oleh konsumen.
Gemini memang punya sejarah hubungan sulit dengan JPMorgan. Sebelum administrasi Trump bersikap lebih ramah terhadap kripto, bank tersebut pernah meminta Gemini mencari mitra perbankan lain karena dinilai tidak menguntungkan.
Tyler dan Cameron Winklevoss diketahui sebagai pendukung kampanye Trump dan telah beberapa kali hadir di acara Gedung Putih. Sementara itu, CEO JPMorgan Jamie Dimon dikenal sebagai kritikus keras kripto, meski perusahaannya tetap mengembangkan layanan berbasis blockchain.
Gemini sendiri tengah bersiap untuk go public, setelah menyelesaikan penyelidikan oleh SEC dan membayar penyelesaian sebesar $5 juta kepada CFTC awal tahun ini.