News
Ant Finance Group Ajukan Lisensi Stablecoin di Singapura, Hong Kong, dan Luksemburg
June 12, 2025 | 16:57 WIB
Copied
ByBenny Hawe

Unit bisnis internasional dari Ant Group Co., perusahaan keuangan internet terbesar di Tiongkok, dilaporkan sedang merencanakan untuk mengajukan lisensi stablecoin di Singapura dan Hong Kong. Menurut laporan Bloomberg yang dipublikasikan hari ini, perusahaan juga berencana memperluas usaha blockchain-nya dengan mengajukan lisensi di Luksemburg. Langkah ini menandai ekspansi signifikan Ant Group ke dalam ekosistem aset digital global.

Ant International, divisi berbasis di Singapura yang merupakan bagian dari Ant Group, akan segera mengajukan lisensi penerbit stablecoin di Hong Kong sejak peraturan Stablecoins Ordinance mulai berlaku pada Agustus mendatang, menurut sumber yang tidak disebutkan identitasnya karena sifat privat dari informasi tersebut. Selain Hong Kong, Singapura dan Luksemburg juga menjadi target utama untuk memperoleh izin operasional, mengingat kedua wilayah tersebut dikenal sebagai pusat keuangan internasional yang mendukung inovasi teknologi.

(sumber gambar : caixin.com) 

 

Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi Ant Group untuk mendiversifikasi bisnisnya di tengah kendala regulasi yang membatasi operasi pinjaman online di Tiongkok sejak 2020. Dengan pendapatan unit internasional yang mencapai hampir USD 3 miliar pada 2024 dan dua tahun berturut-turut mencatat keuntungan yang disesuaikan, stablecoin diyakini menjadi evolusi alami dari bisnis treasury perusahaan yang telah mengelola volume transaksi besar, termasuk untuk platform e-commerce afiliasi Alibaba Group.

Analis pasar melihat langkah ini sebagai sinyal kuat kepercayaan terhadap potensi stablecoin di pasar global. Dengan memilih Singapura, Hong Kong, dan Luksemburg—tiga hub keuangan utama—Ant Group berpotensi menjadi pelopor dalam adopsi global aset digital yang stabil. Beberapa pengamat di platform X juga menyebut bahwa langkah ini dapat memicu persaingan baru dengan stablecoin terkemuka seperti USDT dan USDC, sekaligus menarik institusi yang sebelumnya ragu untuk masuk ke pasar kripto.

Rencana ini juga sejalan dengan tren regulasi global yang semakin ketat terhadap stablecoin, dengan negara-negara seperti Uni Eropa, Hong Kong, dan Singapura memimpin dalam kerangka kerja yang mendukung inovasi sekaligus kepatuhan. Jika berhasil, integrasi stablecoin Ant ke dalam pembayaran, e-commerce, dan bahkan keuangan terdesentralisasi (DeFi) dapat menciptakan blueprint baru dari Asia menuju pasar global.

Ant International juga dikabarkan tengah mempersiapkan struktur dewan independen untuk unit internasionalnya, yang dapat membuka jalan bagi spin-off dan penawaran umum perdana (IPO) dengan valuasi yang diperkirakan antara USD 8 miliar hingga USD 24 miliar di Hong Kong.