×
📩 Stay Ahead in Crypto!🔥
Get expert insights & alerts straight to your inbox — join our newsletter now!
Dark Mode
BTCUSDT122,749.0+3102.44 ( +2.59% )
ETHUSDT4,738.42+226.97 ( +5.03% )
FARTCOINUSDT1.1188+0.1339 ( +13.6% )
HYPEUSDT47.87+3.53 ( +7.96% )
KASUSDT0.09872+0.00496 ( +5.29% )
PENGUUSDT0.037625+0.000256 ( +0.69% )
PEPEUSDT0.00001222+0.00000005 ( +0.41% )
SOLUSDT201.53+10.94 ( +5.74% )
XRPUSDT3.277-0.0062 ( -0.19% )
Powered by
News

Arkham Bongkar Alamat Hacker LuBian, Pencuri Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah

August 4, 2025 | 09:24 WIB
Copiedbagikan
Arkham Bongkar Alamat Hacker LuBian, Pencuri Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah

Perusahaan analitik blockchain Arkham Intelligence baru-baru ini mengungkap identitas digital dari hacker yang diduga berada di balik pencurian Bitcoin (BTC) terbesar dalam sejarah, yang melibatkan kolam penambangan Cina bernama LuBian. Berdasarkan data yang dirilis, hacker tersebut berhasil mencuri sebanyak 127.426 BTC pada Desember 2020, yang saat ini bernilai lebih dari $14,5 miliar. 

Pada data yang disajikan, menampilkan serangkaian transfer yang terjadi sekitar satu tahun lalu, dengan nilai transaksi berkisar antara 3.000 hingga 4.500 BTC per transaksi, setara dengan jutaan dolar AS pada saat itu. Total transaksi yang terdeteksi mencapai 65 entri, menyoroti skala besar dari aksi pencurian ini. 

Detail Transaksi Berdasarkan gambar yang dibagikan, beberapa transaksi utama meliputi: 
- 3,502K BTC ($230,99 juta) yang ditransfer dari dompet hacker LuBian (bc1qh) ke dompet lain (bc1qp). 
- 3K BTC ($197,85 juta) dalam beberapa transaksi terpisah. - 4,5K BTC ($296,77 juta) dalam dua transaksi berbeda. 
- 3,552K BTC ($234,27 juta) dalam dua transaksi tambahan. 

Semua transaksi ini dicatat terjadi sekitar satu tahun lalu, menunjukkan bahwa hacker kemungkinan masih menyimpan sebagian besar dana yang dicuri, yang kini bernilai jauh lebih tinggi akibat kenaikan harga Bitcoin. 

Latar Belakang Kasus Pencurian ini awalnya tidak diketahui secara luas hingga Arkham Intelligence melakukan investigasi mendalam. LuBian, sebuah kolam penambangan Bitcoin yang misterius di Cina, tiba-tiba menghentikan operasinya pada awal 2021 tanpa penjelasan resmi. Banyak yang menduga penghentian ini terkait dengan tindakan keras pemerintah Cina terhadap aktivitas penambangan kripto. Namun, laporan terbaru mengindikasikan bahwa kejadian ini lebih disebabkan oleh kerentanan keamanan, khususnya dalam proses pembuatan kunci privat (private key) yang lemah. 

Arkham menyatakan bahwa hacker memanfaatkan celah ini untuk menguras lebih dari 90% aset kolam penambangan tersebut. LuBian sendiri dilaporkan sempat mencoba menghubungi hacker melalui pesan di blockchain, bahkan menawarkan imbalan untuk pengembalian dana, tetapi tidak ada respons yang diterima. 

Kasus ini menjadi pengingat penting akan pentingnya keamanan siber dalam industri kripto. Jika dana yang dicuri mulai berpindah, hal itu kemungkinan akan memicu peringatan real-time di komunitas intelijen kripto dan mungkin melibatkan penegak hukum. Identitas dunia nyata hacker belum terungkap sepenuhnya, tetapi pengungkapan alamat on-chain oleh Arkham membuka jalan untuk investigasi lebih lanjut.

Recommended for You